Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ayu, Ibu Hamil 9 Bulan yang Lolos dari Awan Panas Gunung Semeru, Berlari hingga Kaki Terinjak-injak Warga

Kompas.com - 07/12/2021, 16:17 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru yang bergulung-gulung turun seketika membuat warga panik, Sabtu (4/12/2021).

Menyusul kemudian suasana gelap saat abu vulkanik mulai menyergap perkampungan.

Situasi semakin mencekam, warga menjerit dan berlarian, berusaha menjauh dari kejaran awan panas.

Tak terkecuali seorang ibu hamil bernama Ayuningsih yang tinggal di kaki Gunung Semeru, tepatnya di Dusun Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Saya tak memikirkan apa-apa, pokoknya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," kata Ayu menceritakan kondisi saat itu, seperti dilansir dari Tribun Jatim, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Pilu di Kaki Gunung Semeru

Berlari belasan kilometer, kaki terinjak-injak warga

Ayu menuturkan kisahnya lolos dari awan panas gunung semeru. (Tribun Jatim/Danendra Kusuma) Ayu menuturkan kisahnya lolos dari awan panas gunung semeru. (Tribun Jatim/Danendra Kusuma)

Ayu berusaha mengerahkan segenap kekuatan yang dia miliki untuk melindungi bayi dalam kandungannya.

Sekalipun dalam kondisi susah payah itu, dia harus berlari sejauh belasan kilometer.

Sesekali dia terpaksa dipapah karena keadaan perutnya.

"Usia kehamilan saya sembilan bulan," katanya.

Saat itu, kata dia, semua warga berlari seakan berlomba menyelamatkan diri.

Hingga kakinya sempat terinjak-injak warga lainnya yang juga pontang-panting menuju lokasi aman.

Selama berlari, Ayu merasakan rasa nyeri luar biasa pada perutnya.

Tetapi dia mencoba bertahan demi buah hati yang kelahirannya sangat dia nantikan.

Baca juga: Misteri Truk Kosong Usai Gunung Semeru Meletus, Keberadaan Sopirnya Masih Jadi Teka-teki

 

Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.
Ayu dan janinnya sehat

Ayu bersyukur akhirnya tiba di tempat aman usai berlari belasan kilometer.

Dia pun langsung menjalani pemeriksaan di Puskesmas Penanggal.

"Alhamdulillah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat," ujar dia.

Baca juga: Kisah Bagong dan Handoko, Mengangkut Pasir Saat Gunung Semeru Meletus, Hanya Truknya yang Ditemukan

Meski demikian, Ayu memastikan, tak ada harta bendanya yang bisa diselamatkan.

Padahal sebentar lagi dia akan melahirkan.

"Semoga ada yang membantu biaya persalinan. Karena tidak ada harta benda, termasuk uang yang bisa diselamatkan," ujar dia pilu.

Petugas piket Pos Kesehatan Puskesmas Penanggal Suwarno memastikan, kondisi Ayu dan janinnya rutin dipantau oleh bidan yang bertugas.

Persalinan, kata dia, akan dilakukan di rumah sakit.

"Nanti, untuk persalinannya, dilakukan di RSUD Pasirian atau RSUD Haryoto Lumajang. Karena peralatannya lebih lengkap," kata dia.

Baca juga: Trauma dan Takut Tidur di Pengungsian, 20 Warga Terdampak Letusan Semeru Pilih Mengungsi hingga ke Blitar

22 orang meninggal

Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.

Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021) sore.

Badan Nasional Penanggulangan Bancana (BNPB) mencatat hingga Senin (6/12/2021) malam, jumlah korban jiwa mencapai 22 orang.

Sedangkan 27 orang masih dinyatakan hilang.

Dari 22 orang itu rinciannya 14 orang ditemukan di Kecamatan Pronojiwo dan 8 orang di Kecamatan Candipuro.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kisah Mendebarkan Ibu Hamil Selamat dari Erupsi Gunung Semeru, Rela Berjalan Belasan Kilometer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com