Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini Jelas Menakut-nakuti Masyarakat, Seperti Terjadi Kerusuhan Besar atau Mau Menangkap Penjahat Negara"

Kompas.com - 07/12/2021, 15:50 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Belasan orang terluka saat bentrokan antara polisi dan warga Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, pecah pada Selasa (7/12/2021).

Selain orang dewasa, sejumlah ibu paruh baya juga ikut terluka dalam bentrokan tersebut. Belasan orang itu kini dirawat di puskesmas dan RSUD Masohi.

Sebagian besar warga yang terluka itu tertembak peluru karet.

Tokoh masyarakat Desa Tamilow, Epen Selano, menilai, tindakan polisi yang menembaki warga dengan peluru karet sangat keterlaluan.

“Ini terlalu berlebihan sekali. Ada beberapa ibu yang juga ditembaki dan saat ini sedang dirawat,” kata Epen kepada Kompas.com via telepon seluler, Selasa.

Bentrokan pecah saat polisi hendak menangkap 11 warga yang diduga sebagai pelaku perusakan tanaman warga Desa Sepa dan pembakaran Kantor Desa Tamilow.

Menurut Epen, pengerahan ratusan polisi bersenjata lengkap ke Desa Tamilow seharusnya tak perlu terjadi. Apalagi, polisi juga membawa kendaraan taktis.

Baca juga: Polisi dan Warga di Maluku Tengah Terlibat Bentrok, Sejumlah Orang Terluka

“Ini jelas sangat menakut-nakuti masyarakat, ini seperti sedang terjadi kerusuhan besar atau mau menangkap penjahat negara,” kata Epen.

Epen menjelaskan, ratusan aparat mulai memasuki desa tersebut selepas subuh. Saat memasuki desa, aparat langsung mengeluarkan tembakan.

Hal itu, kata Epen, membuat warga terpancing dan akhirnya melakukan pengadangan.

“Saya kira kalau dari Polsek Amahai yang sendiri datang melakukan penangkapan mungkin tidak ada hal (bentrok) seperti ini. Ini di-back-up oleh Brimob dengan senjata lengkap, ada mobil baracuda jadi semua lengkap,” ungkapnya.

Pascabentrokan dengan polisi, warga Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah memblokade ruas jalan penghubung sejumlah kecamatanm di wilayah tersebut, Selasa (7/12/2021)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Pascabentrokan dengan polisi, warga Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah memblokade ruas jalan penghubung sejumlah kecamatanm di wilayah tersebut, Selasa (7/12/2021)
Ia pun mempertanyakan alasan polisi menembaki ibu-ibu yang memprotes penangkapan warga tersebut.

“Kita sesalkan mereka (polisi) melakukan penembakan ke ibu-ibu, itu mereka tembak sembarangan,” ujarnya.  

 

Epen mengakui ada sejumlah warga yang ikut ditangkap polisi. Salah satu warga yang ditangkap adalah kakak Epen.

“Kakak laki-laki saya sedang shalat subuh langsung ditangkap di masjid apakah di dalam masjid atau di luar masjid, tapi dia tidak pulang lagi ke rumah setelah pergi shalat,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, polisi terpaksa mengambil tindakan tegas saat menangkap terduga pelaku perusakan tanaman dan kantor desa itu.

Roem menegaskan, polisi telah berulang kali memanggil terduga pelaku. Namun, mereka tak kunjung datang ke kantor polisi.

Polisi juga telah melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat dan keluarga.

"Namun, karena (pelaku) tidak diserahkan sehingga ya diambil pagi hari tadi, kemudian setelah tim masuk melakukan penangkapan dan terjadilah pengadangan oleh masyarakat di sana,” ungkapnya.

Baca juga: 3 Warga Desa Tamilow Tertembak Peluru Karet Saat Bentrok dengan Polisi, Dievakuasi lewat Jalur Laut

Adapun soal bentrok yang terjadi, Roem mengaku, peristiwa itu terjadi karena warga melakukan pengadangan dan berusaha menyerang polisi.

Ia juga mengatakan, saat bentrokan terjadi, sejumlah warga juga berusaha merebut senjata milik polisi.

“Warga berusaha merampas senjata anggota kami, sempat terjadi tarik-menarik tapi alhamdulillah tidak ada senjata yang dirampas,” katanya.

Sebelumnya, aparat Polres Maluku tengah dan warga Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, terlibat bentrok Selasa (7/12/2021) sekitar pukul 06.00 WIT.

Bentrokan terjadi setelah polisi yang hendak menangkap 11 pelaku perusakan tanaman warga Desa Sepa dan kantor Desa Tamilow diadang warga.

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan warga yang mengadang upaya penangkapan itu. Polisi lalu menembakkan peluru karet ke arah warga karena terdesak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com