KOMPAS.com - Sudah hampir delapan bulan, Winandi dan keluarganya berkreasi dengan membuat konten aktivitas sehari-hari, seperti memasak hingga mencangkul di kebun.
Video-video itu diunggah di channel YouTube mereka, Keluarga Ndeso.
Winandi tak menyangka, konten-kontennya ternyata disukai warganet.
Sejak mengunggah video pertama pada 16 April 2021, channel Keluarga Ndeso kini hampir mendapat 50 ribu subscribers.
Dari berkegiatan sebagai YouTuber, Winandi dan keluarganya berhasil mendapat puluhan juta rupiah per bulan.
Pria yang tinggal di Desa Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ini ingin menonjolkan suasana perdesaan.
“Suasana perdesaan saya upayakan sealamiah mungkin, misalnya suara kicauan burung ya berasal dari suara yang memang ada ketika aktivitas kita rekam," sebutnya.
Di awal-awal membikin konten, Winandi lebih banyak membuat video memasak. Kegiatan memasak itu dilakukan oleh istrinya, Aning Nurtatia (35).
Baca juga: Harapan Desa Panggungrejo Blitar di Balik Deklarasi Kampung YouTuber
"Selama sebulan dua bulan pertama isinya tutorial memasak menu-menu perdesaan seperti sayur tunas bambu, keripik pisang, sayur jantung pisang, dan lain-lain," ujarnya, Minggu (5/12/2021).
Lelaki 36 tahun ini mengaku sempat kehabisan materi di dua bulan awal. Ia kemudian berinisiatif untuk memperluas tema konten.
Dalam membuat konten-konten tersebut, Winandi berkolaborasi dengan istri dan putranya, Kenzin (12).
"Kalau saya sedang mencangkul di kebun ya yang merekam videonya Kenzin atau istri. Kalau pas merekam istri sedang memasak di dapur saya atau Kenzin yang merekam," ucapnya.
Video-video itu direkam menggunakan ponsel.
Baca juga: Sehari Menjadi YouTuber di Tanjakan Maut Sitinjau Lauik, Meleng Sedikit Bisa Digilas Truk