LUMAJANG, KOMPAS.com - Paini (60) terisak saat mengingat rumahnya yang hancur akibat diterjang awan panas guguran Gunung Semeru.
Paini bingung hendak pulang kemana setelah tanggap darurat bencana selesai.
"Habis rumahnya saya," kata Paini dengan Bahasa Madura yang kental di lokasi pengungsian, Selasa (7/12/2021).
Rumah di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, itu merupakan tempat tinggal Paini satu-satunya.
"Mau pulang ke mana," katanya masih dengan Bahasa Madura.
Baca juga: Cerita Korban Erupsi Semeru Mengais Barang-barang dari Rumah yang Tertimbun Abu Vulkanik
Warga lainnya, Joko Slamet (43), tak menyangka rumahnya bakal rusak. Rumah di Dusun Sumbersari Umbulan itu baru dibangun setahun lalu.
"Rumahnya ini bangunnya habis Rp 175 juta. Baru satu tahun saya pakai ini," katanya.