Kemudian untuk tengkleng porsi komplet yakni pipi dua, telinga dua, lidah dan otak, Harsi menjualnya dengan harganya Rp 150.000.
"Pembeli yang membeli sedikit saya layani. Misalnya beli Rp 15.000, Rp 10.000 yang balungan saya layani. Jadi mintanya berapa saya layani," sambung Harsi.
Harsi mangatakan membeli balungan kambing dan sapi untuk olahan tengkleng di pasar harganya sudah mahal.
Baca juga: Malu Punya Anak Hasil Hubungan Gelap, Perempuan di Sukoharjo Nekat Buang Bayi ke Belakang Rumah
Belum lagi membersihkan balungan hingga memasaknya menjadi tengkleng. Menurut Harsi semua dia lakukan sendiri.
"Saya kulakan saja sudah mahal. Semua saya lakukan sendiri. Kalau saya tidak untung terus bagaimana," tambah dia.
Lebih lanjut, Harsi berharap warung tengklengnya kembali ramai. Harsi juga tidak ingin warung tengklengnya dicap harganya mahal dan viral di medsos.
Di sisi lain, Harsi akan mengubah warungnya agar terlihat lebih nyaman dan rapi terhadap pembeli.
"Saya berharap warung saya ramai lagi dan tidak viral karena mahal harganya," ucap Harsi.
Baca juga: Pencurian Jeep Rubicon di Sukoharjo, Dikendalikan Tahanan Polda Metro Jaya dan Modus Pasang GPS
Ketua Paguyuban Pedang Kaki Lima (PKL) Setia Kawan Solo Baru Sudarsi (51) mengatakan, akan memfasilitasi Harsi agar tidak kembali viral karena harganya dianggap terlalu mahal.
Darsi mengatakan paguyuban sempat khawatir dengan viralnya warung tengkleng Bu Harsi karena harganya mahal sehingga dapat berdampak pada pedagang lainnya.
"Teman saya sendiri sudah pernah tapi masih di sana (utara jalan). 15 tahun yang lalu mungkin. Dua porsi Rp 150.000. Memang saya merasakan ada lidah, telinga, otak memang lengkap tarifnya segitu," ungkap dia.