Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Trauma dan Takut Tidur di Pengungsian, 20 Warga Terdampak Letusan Semeru Pilih Mengungsi hingga ke Blitar

Kompas.com - 07/12/2021, 14:50 WIB

BLITAR, KOMPAS.com - Sebanyak 20 warga yang terdampak letusan Gunung Semeru meninggalkan pengungsian.

Mereka memilih tinggal sementara di rumah saudara di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Baca juga: Misteri Truk Kosong Usai Gunung Semeru Meletus, Keberadaan Sopirnya Masih Jadi Teka-teki

Trauma dan tak bisa tidur di pengungsian

Warga mengungsi di balai desa untuk menghindari letusan susulan Gunung Semeru di Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Selain balai desa, sejumlah tempat pengungsian lainnya, seperti masjid dan beberapa gedung SD Negeri telah disediakan. Total terdapat 80 orang laki-laki serta 75 perempuan, ditambah 35 warga lanjut usia dan 30 anak yang mengungsi di balai desa.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga mengungsi di balai desa untuk menghindari letusan susulan Gunung Semeru di Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Selain balai desa, sejumlah tempat pengungsian lainnya, seperti masjid dan beberapa gedung SD Negeri telah disediakan. Total terdapat 80 orang laki-laki serta 75 perempuan, ditambah 35 warga lanjut usia dan 30 anak yang mengungsi di balai desa.

Warga asal Dusun Curahkobokan dan Kajarkuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang itu merasa tidak tahan tinggal di pengungsian.

Mereka masih mengalami trauma mendalam lantaran letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Dijemput menggunakan dua mobil, 20 warga Lumajang itu tiba di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar pada Senin (6/12/2021) petang.

"Kami masih trauma dan tidak dapat tidur di pengungsian. Kebetulan adik saya meminta kami ke Blitar saja untuk tinggal sementara di rumah," ujar Slamet Santoso (33), warga Kajarkuning, saat ditemui Kompas.com, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Pilu di Kaki Gunung Semeru

Takut letusan susulan

Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.

Menurut Slamet, kebutuhan makan dan minum di tempat pengungsian di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro cukup berlimpah.

Namun, ujar Slamet, selama dua malam tinggal di pengungsian, mereka tidak dapat tidur.

Ketakutan akan terjadinya letusan susulan atau banjir lahar selalu membayangi.

"Lokasi pengungsian masih berada di area bahaya. Ketika terjadi banjir lahar, dinding bangunan di lokasi pengungsian sampai bergetar. Banyak dari kami berhamburan lari ketakutan," tutur Slamet.

Baca juga: Iba Ayahnya Kerja Serabutan, Bocah Ini Buatkan Akun dan Minta Ayah Jadi YouTuber, Kini Raup Puluhan Juta Rupiah

Tim SAR gabungan menyusuri jalur material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Tim SAR gabungan menyusuri jalur material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.
Menurut Slamet ada 20 orang yang ikut mengungsi ke Blitar.

20 puluh orang itu berasal dari 7 kepala keluarga (KK).

Sebanyak dua KK merupakan warga Dusun Curahkobokan, salah satu dusun terdekat dari puncak Semeru.

Sementara Dusun Kajarkuning berada persis di bawahnya.

Meski berbeda dusun, mereka masih memiliki hubungan kekerabatan.

Slamet mengatakan, mereka memutuskan tinggal sementara di rumah saudara di Blitar karena belum berpikir untuk sekadar melihat  kondisi rumah mereka pascaerupsi.

Baca juga: Kisah Bagong dan Handoko, Mengangkut Pasir Saat Gunung Semeru Meletus, Hanya Truknya yang Ditemukan

Trauma pada situasi hari pertama terjadinya letusan Gunung Semeru, kata dia, begitu kuat menghantui mereka terutama para perempuan dan anak-anak.

"Sekarang kami cukup tenang berada jauh dari dusun kami. Tadi malam kami dapat tidur lumayan pulas," ujarnya.

Trauma kembali ke rumah

Presiden Joko Widodo dan rombongan saat meninjau Jembatan Gladak Perak di Lumajang yang putus akibat aliran awan panas Gunung Semeru, Selasa (7/12/2021)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Presiden Joko Widodo dan rombongan saat meninjau Jembatan Gladak Perak di Lumajang yang putus akibat aliran awan panas Gunung Semeru, Selasa (7/12/2021)

Hal serupa disampaikan Lailatul Jannah (22) dan suaminya Rudi Slamet (24) yang mengungsi bersama satu anak mereka.

Menurut Laila, kebanyakan warga Dusun Kajarkuning dan Curahkobokan sudah tidak ingin kembali lagi ke rumah mereka.

"Tahun lalu pada bulan Desember juga terjadi erupsi Semeru, tapi memang tidak separah ini," ujar Laila.

Slamet yang sehari-hari bekerja sebagai kuli penambangan pasir di sungai aliran lahar Semeru itu tiba di Blitar bersama istrinya, Sumaiyah, dan kedua anaknya.

Baca juga: Cerita Korban Erupsi Semeru Mengais Barang-barang dari Rumah yang Tertimbun Abu Vulkanik

Trisna Syafii, adik dari Slamet yang merupakan pemilik rumah mengatakan, sementara ini 20 orang itu tidur di dua rumah, rumahnya dan rumah mertuanya, di Desa Gogodeso.

"Ya tidur seadanya di ruang tamu, di ruang dalam, juga di kamar-kamar. Alhamdulillah mereka tenang di sini," ujar Trisna.

Menurutnya, pihak Pemerintah Desa Gogodeso pun sudah datang untuk mendata warga pengungsi itu dan akan menyediakan kebutuhan makan mereka selama satu pekan ke depan.

"Pak Kades sudah sampaikan tadi, paling tidak selama satu minggu ke depan beras dan lauk pauk akan disediakan dari Kantor Desa," ujarnya.

Menurut Trisna, Pemerintah Desa Gogodeso juga sudah meminta bantuan tempat tidur bagi warga pengungsi itu. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Blitar Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Blitar Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Boyolali Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Boyolali Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Karawang Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Karawang Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Magelang Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Magelang Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Kediri Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Kediri Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Bandar Lampung Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Bandar Lampung Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Banjarnegara Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Banjarnegara Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Pontianak Hari Ini, Jumat 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Pontianak Hari Ini, Jumat 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Magelang Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Magelang Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Ponorogo Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Ponorogo Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Purwakarta Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Purwakarta Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Banyuwangi Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Banyuwangi Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Pekanbaru Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Pekanbaru Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Madiun Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Madiun Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Cilegon Hari Ini, 31 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Cilegon Hari Ini, 31 Maret 2023

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke