KOMPAS.com - Sejumlah daerah di Indonesia berpotensi terjadi cuaca ekstrem hingga 9 Desember 2021.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri telah mengeluarkan peringatan dini terkait hal tersebut.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengimbau pemerintah dan pihak terkait serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi curah hujan di atas normal.
Baca juga: Peringatan BMKG, 3 Kabupaten di Sulsel Terancam Banjir Rob
“Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki periode musim hujan. Dengan indikasi aktifnya fenomena La Nina pada periode musim hujan ini, maka kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di atas normal harus lebih ditingkatkan,” kata Dwikorita, dalam pemberitaan Kompas.com, Jumat (3/12/2021).
Sementara itu, dari penelusuran Kompas.com, sejumlah wilayah sudah terjadi bencana banjir. Akibatnya, sejumlah fasilitas rusak dan kegiatan masyarakat terganggu.
Sebanyak tiga kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terencam banjir pada 7 Desember 2021.
Dilansir dari Antara, Kepala Bidang Siaga dan Kebencanaan BPBD Sulsel Andi Wahid menjelaskan, sejumlah warga terjebak banjir setinggi 1 meter hingga 1,5 meter.
"Saat ini kami masih di lapangan. Ini sementara membantu evakuasi warga di Paccerakkang," tutur Wahid.
Baca juga: Korban Banjir di Sulsel Mulai Dievakuasi
Sementara itu, data resmi dampak banjir yang terjadi sejak Selasa malam itu masih dalam proses pendataan.
Namun demikian, dari pantauan sementara ada lebih kurang 16 titik di Kota Makassar terendam banjir.
"Sejak tadi malam, sampai hari ini Basarnas, SAR gabungan, BPBD, TNI Polri telah melakukan evakuasi korban, dimana ada 16 titik banjir, dan ini luar biasa sekali ketinggian air hingga 1,5 meter, " kata Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi di lokasi banjir di BTP Makassar, Selasa.
Sementara itu, bencana banjir juga terjadi di Kecamatan Batulayar dan Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Akibaynya, pada Selasa pagi aktivitas belajar mengajar di SMKN 1 Batulayar, Lombok, dihentikan sementara.
"Semua ruangan yang berada di lantai bawah dipenuhi dengan lumpur, dokumen banyak yang rusak, dan alat elektronik untuk keperluan belajar mengajar 90 persen tidak bisa berfungsi lagi," kata Bakiriyanto Kepala Sekolah SMKN 1 Batulayar yang ditemui ketika sedang bergotong royong membersihkan areal sekolah.
Baca juga: Banjir Terjang Badung hingga Denpasar, Pengunjung Kecewa Tak Bisa Kunjungi Obyek Wisata
Selain itu, banjir juga membuat tembok sekolah yang berada di tiga lokasi juga ikut roboh.
Untuk menuju ke sekolah terpaksa harus melalui jalan kedua yang harus melewati rumah warga sebab jalan utama masih tergenang banjir setinggi satu meter.
Sedangkan untuk kegiatan sekolah, jelasnya, diliburkan selama dua hari mengingat para murid SMKN 1 Batulayar sedang melangsungkan ujian akhir untuk semester ganjil.
"Rencananya aktivitas sekolah akan tetap dilaksanakan di hari Kamis (9/12). Hari ini kita sedang bergotong royong untuk membersihkan lumpur yang ada diruangan lantai bawah serta merapikan kursi, buku, dan meja yang masih bisa digunakan agar sekolah bisa dibuka kembali," katanya.
Baca juga: Banjir Rob Masih Berpotensi Landa Banyuwangi Sampai 9 Desember
Banjir melanda wilayah Soppeng, Sulawesi Selatan. Hujan deras yang mengguyur membuat Sungai Sungai Lingkungan Cabbule, Kelurahan Lalabata meluap.
Bahkan, dari sebuah rekaman video yang viral di media sosia, tampak banjir menyeret dua unit rumah di Soppeng, Senin (6/12/2021).
Menurut ketererangan pemerintih daerah setempat, tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Iya betul kejadiannya tadi pagi dan ada dua unit rumah yang terbawa arus sungai," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Soppeng Syaharani.
Baca juga: Sistem Drainase, Pompa, dan Kondisi Kanal Jadi sebab Makassar Banjir
Menurut prakirawan cuaca BMKG Tomi Ilham, cuaca ektstem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia itu juga dipengaruhi ex siklon tropis Teratai.
Siklon ini terpantau di Samudera Hindia barat daya Lampung dengan tekanan terendah 1.006 mb dan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot yang bergerak ke arah tenggara-selatan.
Untuk itu, kata Tomi, sejumlah daerah diharapkan sudah melakukan langkah-langkah mitigasi bencana.
Beberapa hal penting soal mitigasi bencana banjir yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Memastikan kapasitas dan tata kelola air siap untuk menampung peningkatan curah hujan dan memastikan saluran air atau drainase tidak tersumbat atau lancar.
2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol.
3. Lakukan juga pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang, serta melakukan penghijauan secara lebih masif.
Selain itu, tambah Tomi, warga juga terus mengupdate informasi cuaca dari sumber terpercaya, salah satunya dari BMKG.
Berikut ini daftar daerah yang berpotensi alami cuaca ekstrem pada 7 Desember 2021 hingga 9 Desember 2021 mendatang:
(Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq, Ellyvon Pranita | Editor: Gloria Setyvani Putri, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.