Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Winandi Jadi YouTuber Setelah Dibuatkan Akun oleh Anaknya, Kerja 15 Jam Sehari, Raup Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 07/12/2021, 11:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Berawal dibuatkan akun Youtube oleh anak laki-lakinya bernama Kenzin (12), Winandi (36), warga Desa Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, kini bisa meraup puluhan juta rupiah.

Sang anak membuatkan akun YouTube untuk ayahnya karena merasa iba setelah melihat pekerjaan dan penghasilan orangtuanya yang tidak menentu usai usaha besi tua yang dijalankan Winardi selama lima tahun bangkrut pada tahun 2014.

Kenzin membuatkan akun Youtube dengan nama Keluarga Ndeso.

"Katanya dia tahu banyak orang bisa dapat uang banyak dengan menjadi YouTuber," kata Winandi kepada Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Iba Ayahnya Kerja Serabutan, Bocah Ini Buatkan Akun dan Minta Ayah Jadi YouTuber, Kini Raup Puluhan Juta Rupiah

Saat itu, Winandi mengaku tidak menghiraukan ucapan anaknya tersebut.

Namun, untuk membuktikan itu, ia pun lalu mencari informasi ke beberapa temannya yag sudah menjadi YouTuber.

Hasilnya, Winandi pun memutuskan untuk memilih jalan yang sama dengan temannya. Ia pun bertekad dan tidak mau setengah-setengah saat menjadi YouTuber.

Baca juga: Harapan Desa Panggungrejo Blitar di Balik Deklarasi Kampung YouTuber

Winandi pun mengunggah video pertamanya pada 16 April 2021. Dalam satu hari, dia mengunggah dua video.

Dalam unggahan pertamanya, Winandi merekam kegiatan aktivitas istrinya, Aning Nurtatia (35) setiap kali memasak menu-menu perdesaaan.

"Selama sebulan dua bulan pertama isinya tutorial memasak menu-menu perdesaan seperti sayur tunas bambu, keripik pisang, sayur jantung pisang, dan lain-lain," ujarnya.

Baca juga: Seorang Selebritas di Jakarta Jadi Target Kawanan Perampok yang Satroni Bank di Karawang, Siapa?

Bulan kedua, Winandi kehabisan materi video. Namun, ia tidak kehabisan akal lalu memperluas kontennya dengan tema di lingkungan terdekatnya.

Sampai akhirnya muncul ide dengan membuat konten video aktivitas sehar-hari yang dia, istri, dan anaknya jalani.

Sejak itu, anggota keluarga kecil itu berkolaborasi penuh dalam proses pembuatan video.

"Kalau saya sedang mencangkul di kebun ya yang merekam videonya Kenzin atau istri. Kalau pas merekam istri sedang memasak di dapur saya atau Kenzin yang merekam," ujarnya.

Baca juga: Jadi Tersangka, Sopir Angkot yang Terobos Palang Kereta Api di Medan Terancam 12 Tahun Penjara

Kerja 15 jam sehari

Winandi mengaku menghabiskan waktu sekitar 15 jam setiap hari mulai dari pembuatan video, editing, hingga pengunggahan di channel YouTube.

"Ya kira-kira saya habiskan waktu mulai pukul 6 pagi hingga pukul 10 malam," ujarnya.

"YouTube tidak ada hari liburnya. Penonton YouTube tidak mengenal hari libur," lanjutnya.

Dalam waktu sekitar 8 bulan, channel yang dibuat Kenzin sudah mendapatkan sekitar 50.000 subscriber. 

Dengan capaiannya itu, Winandi belum berpuas diri dan ingin segera menembus jumlah subscriber sebanyak 100.000.

Baca juga: Kisah Cinta Mahasiswi Mojokerto dan Oknum Polisi Berujung Maut, NWR Tewas di Pusara Ayah, Bripda RB Terancam Dipecat

Raup puluhan juta rupiah

Dari hasil konten YouTube-nya, Winandi sudah meraup pendapatan puluhan juta rupiah per bulan.

"Uang dari channel YouTube kami sudah lumayan bagi kami," ujarnya.

Bahkan, baru-baru ini Winandi membeli dua ekor kambing untuk dia pelihara.

Ternak itu tentunya akan memperkaya sumber konten dalam memproduksi video-video untuk diunggah di chanel YouTube miliknya.

Baca juga: Lelang Moge untuk Korban Banjir Bandang dan Erupsi Semeru, YouTuber Doni Salmanan Kumpulkan Rp 2 Miliar

Aktivitas membuat kandang kambing pun sudah mampu menyumbang beberapa tayangan video.

Namun, meski sudah mampu meraup pendapatan puluhan juta rupiah per bulan, Winandi belum ingin membeli peralatan yang lebih bagus, seperti kamera, mikrofon, ataupun peralatan pengolahan suara untuk menunjang pembuatan kontennya.

"Masih mengandalkan handphone. Suasana perdesaan saya upayakan sealamiah mungkin, misalnya suara kicauan burung ya berasal dari suara yang memang ada ketika aktivitas kita rekam," ujarnya.

Baca juga: Sehari Menjadi YouTuber di Tanjakan Maut Sitinjau Lauik, Meleng Sedikit Bisa Digilas Truk

 

(Penulis : Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com