TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, meminta semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jawa Barat untuk beralih memakai mobil listrik untuk kendaraan dinasnya.
Selama ini, kendaraan dinas mobil listrik baru dipakai Gubernur dan Wakil Gubernur serta Sekretaris Daerah Jawa Barat.
Semua unit mobil pengawal pejabat Provinsi Jawa Barat pun telah memakai mobil listrik selama ini.
Baca juga: Mengintip Mobil Listrik R-One SMEKTI Karya Siswa SMKN 3 Mataram
"Sekarang baru mobil dinas listrik dipakai oleh gubernur, wakil gubernur dan sekda Jabar. Nantinya akan kita minta semua kepala daerah di Jabar pakai mobil listrik, para ketua DPRD dan semua PNS di Jabar pakai mobil listrik untuk kendaraan dinasnya," jelas Uu kepada Kompas.com, Selasa (7/12/2021).
Uu menuturkan, selama ini terdapat sekolah menengah kejuruan (SMK) di kampung halamannya Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, berhasil membuat prototipe mobil listrik.
Baca juga: Wagub Jabar Sebut Banjir Bandang Garut karena Hutan Jadi Lahan Pertanian
Hal ini merupakan kemajuan dan mendukung langkah Provinsi Jawa Barat untuk mengalihkan kendaraan dinas di seluruh daerahnya memakai kendaraan dinas berdaya listrik.
"Ucapan terima kasih kepada sekolah di Jawa Barat, salah satunya adalah SMKN Manonjaya yang sudah mengerti isyarat pimpinan provinsi Jawa Barat Gubernur Ridwan Kamil. Yaitu ingin masyarakat Jawa Barat beralih dari kendaraan BBM ke kendaraan berenergi listrik," tambah Uu.
Baca juga: Cerita Wagub Uu Pakai Mobil Listrik ke Cianjur: Nyaman, Tidak Bising
Dengan demikian, nantinya hasil prototipe kendaraan listrik di seluruh SMK Jabar akan mempercepat program peralihan kendaraan dinas konvensional bensin ke energi listrik.
Pasalnya, kendaraan dinas listrik nantinya akan lebih hemat hampir 450 persen bahan bakarnya dibanding dengan mobil konvensional.
Baca juga: Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan, Jatim Bebaskan Pajak Tahunan Mobil Listrik
Tasikmalaya-Bandung, pakai BBM Rp 500.000, pakai listrik Rp 40.000
"Saya ke Tasikmalaya dari Bandung pakai kendaraan dinas bensin harus habis Rp 500.000 untuk BBM-nya sekali berangkat. Saya pakai kendaraan dinas listrik hanya Rp 40.000 cas mobilnya itu bisa dipakai jarak sampai 500 kilometer atau 4 bolak balik Bandung-Tasikmalaya. Lebih hemat sampai Rp 450.000 selama ini," tambah Uu.
Baca juga: Ridwan Kamil Wacanakan Ganti Kendaraan Dinas dengan Mobil Listrik
Uu merasakan memakai mobil listrik selama ini sangat irit dan belum diketahui oleh masyarakat umum.
Padahal, mobil listrik itu sangat berbiaya murah dalam pengisian bahan bakar dan lebih praktis.
Bertahap ganti mobil dinas pejabat di Jabar ke mobil listrik
Tapi, nantinya peralihan kendaraan dinas seluruh pejabat di Jabar akan bertahap karena memerlukan waktu mengganti mobil kendaraan dinas bensin ke listrik.
"Bertahap tentunya tidak sekaligus supaya bisa dirasakan perbedaan oleh masyarakat yang lain mobil listrik pertama mirip saya kalau ngecas itu cuma Rp 40.000 ataupun Rp 45.000 bisa dipakai 500 kilometer. Tapi kan sekarang kan baru kata orang, belum merasakan, nantinya ingin merasakan beli dan pakai listrik. Insyaalah nantinya bisa menikmatinya, memang diakui yang saya miliki atau yang saya pakai biasa baru di room cas mobilnya di Bandung di Gedung Sate belum ada di tempat-tempat yang lain," kata dia.
Saat ini, lanjut Uu, pihaknya sedang berupaya menyediakan tempat cas listrik menyebar di seluruh Jawa Barat.
Hal sama seperti zaman dulu SPBU hanya ada beberapa di wilayah Kota Tasikmalaya.
Namun, seiring waktu menjamur dan gampang ditemui di setiap pinggir jalan.
"Nah, nantinya untuk tempat pengisian mobil listrik juga akan seperti itu. Akan banyak nanti dan mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.