Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Sindikat "Hacker" Kartu Prakerja Fiktif, Bobol 12 Juta Data BPJS Ketenagakerjaan, Raup Miliaran Rupiah, Kini Terancam 12 Tahun Penjara

Kompas.com - 07/12/2021, 07:00 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi berhasil mengungkap praktik pembuatan kartu Prakerja fiktif yang menguntungkan para pelaku hingga miliaran rupiah. Satu pelaku hacker utama (main hacker) berinsial BY ditangkap di Kota Samarinda dan empat pelaku lainnya berinisial AP, AE, RW, dan WG ditangkap di Kota Bandung.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kota Bandung, Komisaris Besar Polisi Erdi A Chaniago menguraikan kejadian singkat praktik pembuatan kartu Prakerja fiktif ini.

Baca juga: 3 Fakta Penangkapan Komplotan Pemalsu Kartu Prakerja, Pelaku Raup Rp 18 M

Komplotan "hacker" bikin kartu Prakerja fiktif sejak 2019

Dikatakan, pada tahun 2019, tersangka BY bersama AP, RW, AW, dan WG membuat Group Toketer untuk mencoba mendaftar dengan akun sendiri ke website prakerja.go.id gelombang pertama.

Para tersangka ini kemudian mengikuti seluruh tahapannya hingga selesai dan mendapatkan insentif sebanyak Rp 2.550.000.

"Tersangka BY ini merupakan hacker, yang membuat script untuk scrapping secara random data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan KK (kartu keluarga) dari website BPJS Ketenagakerjaan," kata Erdi di Mapolda Jabar, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Komplotan Pemalsu Kartu Prakerja di Bandung Ternyata Curi Data dari Situs BPJS Ketenagakerjaan

Curi 12 juta data NIK dan KK dari website BPJS Ketenagakerjaan

Dari website tersebut BY mendapatkan total hasil data sebanyak 12.401.328 data, dengan data NIK dan data photo yang berhasil diambil sebanyak 322.350 data yang disimpan di penyedia VPS di US.

"Dari data tersebut yang terverifikasi sampai minta email sebanyak 50.000 data, kemudian sekitar 10.000 akun yang bisa sampai tahapan mendapatkan OTP (one time password) dari sistem," lanjut Erdi.

BY kemudian membuat script untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu dan membuat email palsu secara masif, yang langsung mendaftarkan otomatis di dashboard prakerja.go.id sebanyak 10.000 akun, hanya dengan melakukan pendaftaran sebanyak 3 kali saja.

Baca juga: Komplotan Pemalsu Kartu Prakerja Raup Rp 18 Miliar, Jebol Data Base Dukcapil Sejak 2019

Kirim data curian melalui Telegram

Setelah mendapatkan OTP, akun yang berhasil didaftarkan mengikuti gelombang program Prakerjanya. Kemudian menunggu pengumuman dari sistem bahwa nama tersebut lolos.

"BY kemudian mengirimkan data NIK, Photo, KTP palsu dan email yang sudah teregister sebagai akun Prakerja fiktif kepada AP melalui Telegram," ucap Erdi.

Peran AP ini memasukan nomor ponsel yang sudah diaktivasi dengan provider dengan menggunakan NIK orang lain ke akun Prakerja fiktif yang sudah dibuat BY.

Beli pelatihan di Tokopedia

 

Setelah dinyatakan lolos, AP, RW, AW, dan WG membeli pelatihan di Tokopedia dengan saldo yang sudah dikirimkan ke dashboard Prakerja sebesar Rp 1.000.000.

Selanjutnya mereka pun mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikat lolos pelatihan.

"BY kemudian membuat script untuk mem-bypass video pelatihan dengan maksud untuk mempercepat proses pelatihan tanpa harus mengikuti pelatihan secara utuh," ucap Erdi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sempat Dilaporkan Hilang, Anak Tenaga Ahli di DPR Akhirnya Ditemukan, Ternyata Lari dari Rumah

Sempat Dilaporkan Hilang, Anak Tenaga Ahli di DPR Akhirnya Ditemukan, Ternyata Lari dari Rumah

Regional
Kunjungi Korban Penganiayaan oleh 3 Anggotanya, Danlanal Maumere Minta Maaf

Kunjungi Korban Penganiayaan oleh 3 Anggotanya, Danlanal Maumere Minta Maaf

Regional
Rumah di Banyuwangi Terbakar akibat Obat Nyamuk, Kerugian Capai Rp 100 Juta

Rumah di Banyuwangi Terbakar akibat Obat Nyamuk, Kerugian Capai Rp 100 Juta

Regional
Bidan Puskesmas Pauh Muratara Diduga Pilih Tidur daripada Bantu Ibu Melahirkan, Pasien dan Bayinya Meninggal

Bidan Puskesmas Pauh Muratara Diduga Pilih Tidur daripada Bantu Ibu Melahirkan, Pasien dan Bayinya Meninggal

Regional
Warga TTS yang Meninggal akibat Rabies, Sempat Lerai Anjing yang Saling Gigit

Warga TTS yang Meninggal akibat Rabies, Sempat Lerai Anjing yang Saling Gigit

Regional
Cerita Hijazi, Putranya Raih Gelar Doktor di Amerika: Dia Selalu Bantu Kami Urus Ternak

Cerita Hijazi, Putranya Raih Gelar Doktor di Amerika: Dia Selalu Bantu Kami Urus Ternak

Regional
Mengapa Pandeglang Dijuluki Kota Badak?

Mengapa Pandeglang Dijuluki Kota Badak?

Regional
Marah Tak Diberi Sembako, Motif Pria di Kalsel Bunuh IRT

Marah Tak Diberi Sembako, Motif Pria di Kalsel Bunuh IRT

Regional
Melawan dan Lukai Petugas Saat Akan Ditangkap, Pria Pembunuh IRT di Kalsel Tewas Ditembak Polisi

Melawan dan Lukai Petugas Saat Akan Ditangkap, Pria Pembunuh IRT di Kalsel Tewas Ditembak Polisi

Regional
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Terdampar di Pantai Batakan Kalsel, Kepalanya Tinggal Tengkorak

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Terdampar di Pantai Batakan Kalsel, Kepalanya Tinggal Tengkorak

Regional
Dugaan KKB Egianus Kogoya Bakal Menuju ke Kenyam, Kapolres Nduga: Pusat Logistik Mereka

Dugaan KKB Egianus Kogoya Bakal Menuju ke Kenyam, Kapolres Nduga: Pusat Logistik Mereka

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pemuda Lombok Tengah Raih Gelar Doktor di Amerika | Eri Cahyadi  Kenang Momen Kebersamaan dengan Whisnu Sakti Buana

[POPULER NUSANTARA] Pemuda Lombok Tengah Raih Gelar Doktor di Amerika | Eri Cahyadi Kenang Momen Kebersamaan dengan Whisnu Sakti Buana

Regional
Dimulai dari Sektor Pendidikan, Begini Upaya Bupati Talaud Dorong Pembangunan di Wilayahnya

Dimulai dari Sektor Pendidikan, Begini Upaya Bupati Talaud Dorong Pembangunan di Wilayahnya

Regional
Anak 16 Tahun di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria Termasuk Polisi, Guru, dan Kades

Anak 16 Tahun di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria Termasuk Polisi, Guru, dan Kades

Regional
Viral, Ibu Hamil Meninggal Saat Melahirkan di Muratara, Suami Sebut Bidan dan Perawat Pilih Tidur

Viral, Ibu Hamil Meninggal Saat Melahirkan di Muratara, Suami Sebut Bidan dan Perawat Pilih Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com