Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik di Desa Supit Urang Masih Padam Imbas Erupsi Semeru, Warga Mengaku Kehilangan Barang

Kompas.com - 07/12/2021, 06:17 WIB
Andi Hartik,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS. com - Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih gelap hingga Senin (6/12/2021) malam.

Daerah terdampak awan panas Gunung Semeru itu masih belum teraliri listrik.

Fausi (20), warga setempat mengatakan, listrik padam sejak kejadian awan panas pada Sabtu (4/12/2021). Untuk operasional warung makan miliknya, Fausi menggunakan genset.

"Pakai genset. Di pengungsian juga pakai genset," katanya, Senin malam.

Baca juga: Gunung Semeru Masih Potensi Keluarkan Awan Panas Guguran dan Banjir Lahar, Warga Diimbau Waspada

Hal senada disampaikan Haji Ari (50), warga Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang yang mengatakan aliran listrik putus sejak Sabtu.

Jika malam, dia tidak berani kembali ke rumahnya akibat gelap dan tidak ada orang.

Dia memilih tetap di pengungsian dan di lokasi-lokasi yang aman.

"Di rumah gelap, enggak ada orang sama sekali," katanya.

Lantaran masih gelap, keamanan barang berharga di kampung itu menjadi tidak terkontrol.

"Banyak barang yang hilang diambil orang. Seperti tabung gas. Dibuat kesempatan karena sepi," kata Ismail (31), warga lainnya.

Baca juga: Pakar Geologi Unpad tentang Erupsi Gunung Semeru: Letusan Kemarin Bukan Tiba-tiba

Sebelumnya diberitakan, Desa Supit Urang merupakan salah satu desa terdampak aliran awan panas yang datang dari kawah Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).

Dusun Sumbersari Umbulan menjadi desa yang terdampak parah akibat erupsi Semeru.

Di dusun itu, banyak rumah warga yang hancur dan terendam lumpur.

Hingga Senin, 22 orang dinyatakan meninggal dunia dan 27 masih hilang. Sementara warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com