Selain air berubah keruh, pertanda alam akan adanya erupsi Gunung Semeru bisa diperkirakan dari munculnya goresan putih di gunung.
Hal itu, kata Musid, biasanya terjadi empat hari sebelum erupsi.
"Jadi gunung itu tergores lava putih. Nunggu berapa hari lagi pasti terjadi lahar," tuturnya.
Baca juga: Ahli Bedah Plastik Dikirim untuk Tangani Korban Luka Bakar akibat Letusan Gunung Semeru
Jika fenomena itu muncul, warga akan waspada.
Ponidi menyampaikan, saat erupsi pada Sabtu (4/12/2021), warga di dusunnya sudah menyadari potensi bahaya itu. Warga kemudian mengevakuasi diri.
"Saya sempat melihat datangnya (awan panas). Waktu itu alirannya masih kecil. Kalau keluarga saya sudah mengungsi. Saya masih di sini melihat datangnya, tapi saya sedia motor buat kabur," terangnya.
Baca juga: Sore Mencekam di Desa Supiturang Lumajang Saat Diterjang Awan Panas Guguran Gunung Semeru
Meski telah berjaga-jaga secara mandiri sebelum erupsi, Ponidi menyebutkan bahwa warga tidak memperoleh peringatan dini untuk waspada.
"Kalau imbauan dari pemerintah harus waspada tidak ada, jadi waspada sendiri," imbuhya.
Marsid menuturkan, saat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu lalu, awan panas guguran meluncur cepat hingga akhirnya menerjang Dusun Sumbersari.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.