Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kepung Kota Bima, 16 Kelurahan Terendam dan 1 Jembatan Putus

Kompas.com - 06/12/2021, 18:01 WIB
Syarifudin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikepung banjir bandang, Senin (6/12/2021).

Akibatnya, rumah warga di sejumlah kelurahan terendam dan satu jembatan penghubung terputus dihantam derasnya aliran luapan sungai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, Jainab mengatakan, banjir  terjadi sekitar pukul 12.30 WITA.

Banjir tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air sungai di wilayah bagian utara Kota Bima meluap hingga ke permukiman warga.

Baca juga: Banjir Kembali Terjang Kota Bima, 5 Kelurahan Terendam, 1 Rumah Warga Tertimpa Longsor

"Ketinggian air masuk ke rumah warga lebih dari satu meter, dan sekarang belum surut total. Banjir ini akibat hujan lebat yang berlangsung sejak pukul 10.20 WITA," kata Jainab kepada Kompas.com, Senin.

Dari laporan yang diterima BPBD, ada sekitar 16 kelurahan di Kota Bima yang terdampak banjir meliputi Kelurahan Jatibaru, Jatiwangi, Santi, Nae, Sarae, Melayu dan Ule.

Terjangan banjir juga merendam Kelurahan Kendo, Ntobo, Nae, Kendo, Penanae, Penaraga, Penatoi, Mpunda, dan Lewirato.

Sementara jembatan yang putus berada di Kelurahan Jatibaru.

Jembatan yang menghubungkan Kota Bima dengan Kecamatan Wera, Kabupaten Bima ini mengakibatkan aktivitas warga terhambat.

"Terputusnya jembatan itu akibat arus sungai yang deras karena hujan deras. Sementara kendaraan tidak bisa lewat," katanya.

Beruntung, tak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Sementara jumlah rumah warga yang terdampak masih dalam pendataan. 

Baca juga: Puluhan Naskah Lontar Kuno Dipamerkan di Museum NTB

Jainab mengatakan, BPBD Kota Bima telah melakukan langkah pemyelamatan dengan membantu warga yang rumahnya terendam banjir.

"Penanganan banjir, khususnya evakuasi warga juga sudah bisa dilakukan dengan cepat. Sementara belum ada laporan korban jiwa, sedangkan kepala keluarga yang terdampak masih dilakukan pendataan," jelasnya.

Tim saat ini lebih fokus mengevakuasi korban banjir yang terjebak di rumah mereka di beberapa permukiman.

Pihaknya juga telah menurunkan perahu karet di lokasi yang terdampak parah untuk evakuasi warga yang terjebak di rumah.

"Tadi perahu karet kita turunkan di beberapa lokasi karena ada warga terjebak banjir dan tidak sempat menyelamatkan diri," ujar Jainab.

Baca juga: Banjir di Lombok Barat, 4 Orang Meninggal Dunia, 6 Luka-luka

Banjir kerap terjadi

Menurut dia, banjir di wilayah itu memang sudah sering terjadi. Setiap terjadi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu sungai, air hampir dipastikan akan meluap ke permukiman warga.

Namun, banjir yang terjadi kali ini lebih besar dibandingkan kejadian sebelumnya.

"Ya, lebih besar ketimbang kejadian yang kemarin-kemarin. Kota Bima dikepung dari luapan beberapa sungai yang teletak di bagian utara menyusul hujan deras di wilayah Ambalawi, Kabupaten Bima," tuturnya.

Jainab melanjutkan, ada banyak warga di 16 Kelurahan yang terdampak parah memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Video Viral Tunjukkan 2 Rumah di Soppeng Sulsel Terseret Arus Banjir

Warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam banjir hingga ketinggian lebih dari satu meter.

Hingga pukul 16.30 WITA, kata Jainab, belum ada warga yang bisa kembali ke rumah karena banjir yang menggenangi tempat tinggalnya belum surut.

Sebagian besar korban banjir di kota itu mengungsi ke rumah warga lain yang berada di tempat lebih tinggi.

"Mereka yang mengungsi mayoritas karena kondisi rumahnya tak bisa ditempati. Mereka masih menunggu banjir surut total, baru kembali ke rumah masing-masing," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com