Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju PPKM Level I, Nunukan Siaga Penuh Antisipasi Masuknya Virus Omicron yang Terdeteksi Sudah Masuk Malaysia

Kompas.com - 06/12/2021, 16:38 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengumumkan level PPKM di wilayah ini segera masuk level I di penghujung 2021.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono mengatakan, klaim ini didukung dengan angka kesembuhan pasien covid-19 yang mencapai angka 97,69 persen.

Capaian ini lebih tinggi dari capaian nasional sebesar 96,43 persen.

Prosentase pasien meninggal sebesar 2,20 persen di bawah angka kematian nasional sebesar 3,38 persen, dan angka penambahan kasus aktif hanya 0,11 persen di bawah kasus aktif nasional sebesar 0,19 persen.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Diprediksi sampai Februari 2022, BPBD Nunukan: Waspada Buaya dan Ular

Selain itu, angka positif rate hanya di angka 1 persen, jumlah sangat jauh dari standar yang ditetapkan WHO sebesar 5 persen.

"Jika tren positif ini terus terjaga, maka selangkah lagi kami bisa mencapai PPKM level 1. Dengan catatan tidak ada varian baru yang masuk,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan, Aris Suyono, Senin (6/12/2021).

Fakta lain yang menguatkan status penurunan level PPKM juga dikuatkan dengan capaian vaksinasi.

Hingga saat ini, vaksinasi covid-19 di Kabupaten Nunukan telah mencapai angka 64,49 persen untuk dosis I, dan sebanyak 49,19 persen untuk dosis 2.

Aris mengklarifikasi, data sasaran untuk Kabupaten Nunukan yang selama ini ditarget 182.886 jiwa, sebenarnya data yang belum direvisi.

Faktanya, kata Aris, data sasaran vaksinasi yang benar adalah sebanyak 146.007 jiwa.

"Selama ini data sasaran kami salah karena anak anak usia 12 tahun juga dimasukkan dalam target sasaran vaksin. Jadi, capaian vaksinasi kami sebenarnya sudah 64,49 persen. Angka ini merupakan koreksi atas data laporan yang masuk di mana angkanya baru mencapai 51,85 persen dosis I, dan 34,94 untuk dosis 2," ujar Aris.

Aris optimistis Pemkab Nunukan bisa mencapai target 70 persen di akhir tahun dengan mengacu data data tersebut.

Namun, Kabupaten Nunukan yang merupakan tempat pengiriman eks TKI Malaysia perlu melakukan skrining ketat di pintu pintu masuk pelabuhan dan jalur jalur ilegal.

Dari titik titik tersebut, dikhawatirkan kemasukan para eks TKI akan menjadikan kondisi Nunukan kembali ke level mengkhawatirkan.

"Kami saat ini sudah warning dengan adanya varian omicron yang disinyalir sudah masuk di Malaysia. Tentu penjagaan titik rawan akan diperketat, terlepas ada atau tidaknya penularan lokal terhadap kasus omicron. Masa karantina yang tadinya 10 hari untuk kedatangan deportan akan ditambah menjadi 14 hari. Intinya kewaspadaan dan pengetatan penjagaan, kami siaga penuh," tegas dia.

Baca juga: Bupati Nunukan Memohon Alokasi Vaksin Johnson & Johnson untuk Masyarakat Pedalaman di Perbatasan RI-Malaysia

Aris tetap mengimbau seluruh masyarakat untuk disiplin prokes dan tidak mengendurkan semangat untuk melawan sebaran wabah Covid-19.

"Tolong tetap hati–hati dan selalu jaga prokes. Galakkan vaksinasi dan tetap sehat," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com