MAKASSAR, KOMPAS.com –Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini terhadap cuaca buruk yang diprediksi terjadi di Sulawesi Selatan selama tiga hari mulai 5 hingga 7 Desember 2021.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar Herbuana Yoga Wadhani mengatakan, adanya aktivitas pasang air laut maksimum dan kondisi gelombang tinggi dapat memengaruhi kondisi wilayah pesisir di Sulawesi Selatan.
“Berdasarkan hal tersebut, banjir pesisir (ROB) berpotensi terjadi di daerah pesisi Kabupaten Barru, pesisi Kabupaten Pinrang, dan pesisir Kota Parepare,” kata Herbuana Yoga Wadhani dalam keterangan resminya yang diterima, Senin (6/12/2021).
Baca juga: Cuaca Buruk di Palopo, Pedagang: Lapak Kami Beterbangan dan Terangkat hingga Jatuh ke Laut
Herbuana menuturkan, banjir rob dikhawatirkan mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Aktivitas yang dimaksud antara lain bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam, dan perikanan darat.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dri BMKG,” imbaunya.
Sementara itu, BMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan mengungkapkan, perkembangan kondisi dinamikan atmosfer terkini menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia.
Baca juga: Bukan Prediksi, Ini Klarifikasi BMKG soal Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon
Fenomena itu dapat menyebabkan penmbahan massa udara basah, pola pertemuan massa udara (konvergensi) dari laut Jawa hingga Sulawesi, sehingga meningkatkan anomali suhu muka laut di wilayah Selat Makassar, Teluk Bone.
“Kondisi tersebut meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah Sulawesi Selatan selama tiga hari ke depan tertanggal 5 hingga 7 Desember 2021,” ungkap Darmawan.
Dia merinci, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat meliputi Kabupaten Pinrang, Barru, Pangkep dan Kepulauan, Maros, Gowa, Takalar, Kota Makassar dan Parepare.
Sedangkan untuk wilayah tengah meliputi Kabupaten Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja Utara dan Tana Toraja.
“Potensi angin kencang di pesisir barat, selatan, dan utara Sulawesi Selatan. Masyarakat juga diimbau mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan dengan ketinggian 1,25 hingga 6 meter,” paparnya.
Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon, Pemkot Siapkan Jalur Evakuasi Warga
Gelombang tinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter, lanjut Darmawan, terjadi di perairan Pangkep, Teluk Bone bagian utara, teluk bone bagian selatan, perairan timur Kepulauan Selayar, Laut Flores perairan Pulau Bonerate hingga Kalaotoa bagian utara dan bagian selatan.
“Gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter terjadi di perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, perairan Spermonde Makassar, perairan barat Kepulauan Selayar dan perairan Sabalana. Sedangkan tinggi gelombang 4 hingga 6 meter terjadi di Selat Makassar bagian selatan,” bebernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.