SUMEDANG, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir mendorong ekonomi umat untuk menjadi pengisi industri halal global.
Erick mengatakan, saat ini, industri ekonomi halal di dunia baru dikuasai oleh Brasil dan Taiwan.
Sementara Indonesia yang memiliki mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia masih sangat jauh tertinggal.
Baca juga: Teliti Produk Halal Sejak 2008, Dosen UGM Masuk Top 2 Percent World Scientist
Kerja sama BUMn dan pesantren
"Indonesia dengan masyarkat terbesar populasi muslim di dunia, marketnya besar, tapi produksi halalnya tidak masuk 10 besar," ujar Erick saat mengunjungi Pondok Pesantren Internasional Assyifa Walmahmudiyyah di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (4/12/2021).
Erick menuturkan, potensi besar dari industri halal ini harus mampu diisi.
Baca juga: Khofifah Ingin Pesantren di Jawa Timur Hasilkan 1.000 Produk pada 2023
Untuk itu, kata Erick, saat ini, BUMN sendiri konsen dan terus melakukan intervensi.
Salah satunya, menjalin kerja sama dengan pondok pesantren di Indonesia.
"Ekonomi pesantren harus menjadi pengisi dari industri halal tersebut. Kita (BUMN) punya program makmur, ekonomi umat untuk mengembangkan industri halal ini melalui pesantren," sebut Erick.
Baca juga: Menilik Potensi Kampung Tahu sebagai Klaster Industri Produk Halal di Kediri...
Ekonomi pesantren
Erick menyebutkan, yakin pesantren dapat menjadi lumbung pangan untuk mendukung Indonesia lebih produktif.
"Pesantren ini mecusuar peradaban. Kita terus dorong ekonomi pesantren jadi lumbung pangan. Indonesia jadi produktif, tidak konsumtif, santri harus menjadi penggeraknya," kata Erick.
Sementara itu, Pondok Pesantren Internasional Assyifa Walmahmudiyyah, Abuya KH Muhyiddin Abdul Qadir Al-Manafi menyambut baik kedatangan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Kami sepakat dengan Bapak Menteri. Bahwa memang potensi industri halal yang cukup besar ini harus mampu dimanfaatkan. Tentunya, kami siap membantu berbagai program dari pemerintah. Karena melalui sinergi ulama umaro (pemerintah) seperti ini, Indonesia bisa semakin maju ke depan," kata Abuya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.