MANADO, KOMPAS.com - Iswhati Lahma (34), salah satu anak dari kakek beragama Islam Robo Lahma (71) yang memberikan tanahnya ke gereja di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, mengaku bangga dengan yang dilakukan ayahnya.
Menurut Iswhati, ayahnya bisa menjadi contoh bagi orang lain.
"Saya merasa bangga, karena bapak saya melakukan hal yang patut dicontohi banyak orang. Tidak membedakan keyakinan mana pun untuk berbagi," katanya lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (5/12/2021) malam.
Baca juga: Kakek Muslim di Minahasa Selatan Sulut Hibahkan Tanahnya ke Gereja
Bagi Iswhati, meski hanya seorang petani, tapi ayahnya suka memberi kepada orang lain.
"Beliau orang yang bijaksana. Sering berbagi dengan sesama dan baik terhadap semua orang," ujarnya.
Sikap toleransi yang ada pada diri Robo Lahma membuatnya sangat dikenal di desa tempat tinggalnya.
Robo Lahma merupakan warga Desa Arakan, Kecamatan Tatapaan, Minahasa Selatan.
"Beliau sangat dikenal di desa saya (Arakan) maupun desa sebelah (Rap-Rap), Minahasa Selatan," tuturnya.
Baca juga: Potret Toleransi yang Tak Cuma Basa-basi dari Kampung 3 Agama di Jombang
Saat ini, dalam menjalani hidup berkeluarga, Robo Lahma yang biasa dikenal Pa Ade Robo, ditemani istrinya Rapia Tawas (64).
Di desanya Arakan, Robo Lahma termasuk salah satu tokoh Muslim taat. Pada 2005, Robo pernah menjadi ketua pembangunan Masjid An Nur di Desa Arakan.
"Bapak pernah menjadi ketua pembangunan hingga tahun 2005, beliau mengundurkan diri kena faktor usia," paparnya.