Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Koperasi di Karawang, Olah Rumput Laut Jadi Produk Kering Agar-agar sampai Mi, Per Tahun Raup Untung Rp 6 Miliar

Kompas.com - 06/12/2021, 07:07 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Meski dua tahun sudah pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Koperasi Mina Agar Makmur justru kebanjiran order.

Usup Supriatna, Ketua Koperasi Mina Agar Makmur menyebut produk olahan rumput laut tetap stabil. Bahkan mi kristal agar - agar rumput laut semakin menjadi idola.

“Alhamdulillah, pandemi Covid-19 tidak berpengaruh bagi kami. Produksi rumut laut kering dan produk olahan rumput laut tetap stabil, hanya awal Covid-19 dan masa PSBB saja turun sedikit karena pembatasan pekerja,” ujar Usup dalam keterangannya yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/12/2021).

Baca juga: Kisah Sukses Eko Budidaya Melon Emas, Omzet Rp 75 Juta Sekali Panen

Usup menyebut permintaan rumput laut kering dan agar-agar rumput laut yang dihasilkan oleh Koperasi Mina Agar Makmur cukup tinggi. Konsumen, kata dia, tertarik dengan mutu produk olahan koperasi binaan Subholding Upstream Regional Jawa Bagian Barat Field Tambun itu.

“Ada permintaan olahan rumput laut 1 ton per bulan ke India, kami tolak. Kami tak sanggup memasok sebanyak itu. Kami juga baru mencoba memasok ke Jepang melalui pihak ketiga, itu pun baru 15 kilogram,” ujar Usup.

Baca juga: Ridwan Kamil Tolak Rekomendasi UMK Karawang 2022 Naik 7,68 Persen

Per tahun jual 1.200 ton ke perusahaan di Jakarta

Koperasi tersebut menjual rumput laut kering kepada salah satu perusahaan pengolahan rumput laut di Jakarta. Setiap bulan dikirim sekitar 100 ton.

“Kalau dirata-ratakan setiap tahun kami menjual 1.000-1.200 ton. Kalau kami produksi lebih dari 1.200 ton pun, perusahaan tersebut siap menampung,” ujarnya.

Harga jual rumput laut dari Koperasi Mina Agar Makmur Rp 5.000 per kilogram. Dengan asumsi produksi 1.200 ton per tahun, koperasi mendapat keuntungan sekitar Rp 6 miliar.

“Itu belum termasuk omzet dari pengolahan agar-agar rumput laut,” ujar Usup.

Baca juga: Legitnya Durian Luna Maya, Harga Per Buah Rp 50.000, Penjualnya Mengaku Raup Omzet Rp 50 Juta Sehari

 

Olahan rumput laut, dari agar-agar sampai mi

Pengolahan produk rumput laut Koperasi Mina Agar Makmur di Karawang, Jawa Barat.Dok. Subholding Upstream Regional Jawa Bagian Barat Field Tambun Pengolahan produk rumput laut Koperasi Mina Agar Makmur di Karawang, Jawa Barat.
Selain menjual rumput laut kering, melalui Kelompok Anugerah Pertiwi yang menjadi binaan Koperasi Mina Agar Makmur, juga memproduksi olahan agar-agar dari rumput laut. Dua produknya yakni agar stik dan mi kristal. Pembuatan dan pengolahan kedua produk ini dilakukan di Desa Pisangsambo, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang.

Fasilitas pengolahan agar-agar rumput laut olahan Kelompok Anugerah Pertiwi cukup lengkap. Selain memiliki beberapa unit freezer, juga tempat pengeringan rumput laut, dan pengolahan racikan bumbu untuk penyedap rasa mi kristal dalam mangkuk kertas atau paper bowl.

“Mi kristal agar-agar rumput laut ini banyak disukai, bahkan salah satu konsultan kesehatan di daerah Jakarta memesan mi kristal ini untuk diet kesehatan,” ujar Usup.

Pelanggan setia mi kristal itu yakni perusahaan konsultan Kesehatan di Jakarta Selatan. Awalnya konsultan tersebut membeli 100 buah, kemudian berkembang menjadi 5.000 buah. Kini sudah menembus 11.000 buah. Diketahui, total kapasitas produksi mi kristal Kelompok Anugerah mencapai 15.000 buah. “Produk mi kristal ini cukup berhasil dan paling digemari. Dietnya itu enak,” ujar Usup.

Usup memastikan mi kristal olahan Kelompok Anugerah Pertiwi berasal dari agar-agar rumput laut berkualitas terbaik. Produk ini dinilai sangat tinggi serat pangan dan rendah kandungan karbohidrat, sehingga menyehatkan pencernaan.

“Mi kristal ini cocok untuk makanan alternatif penderita gula darah tinggi/diabetes, diet rendah karbohidrat,” kata dia.

Ide pengembangan mi kristal agar-agar rumput laut itu berawal dari kebiasan Usup makan mi. Terbersit dalam pikirannya untuk mengembangkan mi kristal. Belakangan, Usup mencoba merealisasikan ide itu. Apalagi sebelumnya Kelompok Anugerah Pertiwi itu sudah memproduksi agar strip.

“Saya coba pakai bumbu mi instan, kok enak juga," ujar Usup.

Mi kristal agar-agar rumput laut olahan Kelompok Anugerah Pertiwi dijual Rp 10.000 untuk ukuran mangkuk 7 gram. Sedangkan dalam wadah plastik ukuran 30 gram dilepas pada harga Rp 30.000.

 

Agar strip, diminati China dan Jepang

Sebelum memproduksi mi kristal, Kelompok Anugerah Pertiwi lebih diterima pasar terlebih dahulu memasarkan Agar Strip.

Agar Strip adalah makanan olahan rumput laut jenis Glacilaria sp yang mengandung serat tinggi dan cocok dijadikan menu diet. Makanan jenis ini banyak digemari di China dan Jepang.

Inovasi produk hilir rumput laut Kelompok Anugerah Pertiwi sejatinya bermula lewat Agar Strip yang diinovasikan pada 2018 berkat bantuan dari Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP), sekarang Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BP3KP).

Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang Supriadi mengatakan, budidaya rumput laut di Karawang akan semakin berkembang seiring masyarakat kian menggemari makanan sehat dari rumput laut.

"Saya berasumsi (budidaya) rumput laut ini akan tren ke depan karena hamanya juga relatif hampir tidak ada," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com