Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu Hamil di Padang, Harus Menunggu 6 Bulan agar Bisa Divaksin Covid-19

Kompas.com - 06/12/2021, 06:49 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pagi itu terlihat seorang wanita berbaju hijau muda dan berhijab merah marun keluar dari dalam sebuah mobil dan kemudian bergegas menuju Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP).

Wanita itu terlihat berjalan agak hati-hati lantaran sedang hamil. Di Auditorium UNP sudah banyak teman-teman sesama ibu hamil yang sedang menunggu.

Baca juga: Nasib Warga Desa Polewali Mandar, Ditandu 2 Km Lalui Jalan Rusak dan Sungai Demi Melahirkan

Ya, Sabtu (3/12/2021), Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Sumatera Barat sedang menggelar vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil dan menyusui di Auditorium UNP.

Wanita berbaju hijau muda tadi bernama Ice Anggraini (43), salah satu ibu hamil yang mau mendapatkan vaksin Covid-19.

"Betul, saya sudah lama ingin mendapatkan vaksin. Mudah-mudahan kali ini bisa divaksin," kata Ice kepada Kompas.com, Sabtu (3/12/2021).

Baca juga: Jalan Rusak, Ibu Hamil di Manggarai Barat Ditandu 5 Km hingga Melahirkan di Perjalanan

Mau vaksin tapi ditolak sampai tiga kali

Ice menyebutkan kandungannya saat ini sudah berusia 6 bulan.

Dia sudah beberapa kali ingin disuntik vaksin namun selalu ditolak petugas dengan berbagai alasan.

Baca juga: Kisah Luluk, Kader Posyandu Berhonor Rp 100.000 Per Bulan, Rela Dampingi Banyak Balita dan Ibu Hamil

Awalnya pada pertengahan Juni 2021 lalu saat baru hamil satu minggu lebih, warga Ulak Karang, Padang itu mendatangi lokasi gebyar vaksin, namun ditolak karena saat itu sedang hamil.

Kemudian pada pertengahan Agustus dia mendapatkan informasi bahwa ibu hamil sudah diperbolehkan untuk disuntik vaksin.

Baca juga: Vaksinasi Ibu Hamil, Ini 10 Syarat dan 3 Jenis Vaksin yang Digunakan

Ice kembali mendatangi lokasi gebyar vaksin untuk disuntik. Namun, Ice kembali harus kecewa karena belum boleh disuntik vaksin karena usia kehamilan masih di bawah 13 minggu.

"Kata petugas waktu itu, ibu hamil baru boleh disuntik vaksin kalau usia kehamilannya sudah 13 minggu. Saat itu saya baru 8 minggu jadi belum boleh divaksin," kata Ice.

Baca juga: Vaksin Ibu Hamil di Banyumas Gunakan Moderna, Dimulai Akhir Agustus

 

Mau divaksin sebab pikirkan anak dalam kandungan

Ice bercerita dirinya tidak putus asa untuk mendapatkan vaksin. Dia terus menunggu hingga akhirnya usia kandungannya melebihi 13 minggu.

"Saat usia kandungan saya sudah 4 bulan atau 16 minggu saya datang lagi untuk divaksin. Saya sudah berharap bisa mendapatkan vaksin waktu itu, tapi ternyata saya kecewa lagi karena petugas menyebutkan kondisi kesehatan saya belum bisa. Waktu itu, katanya tekanan darah saya tinggi," jelas Ice.

Baca juga: 3 Vaksin Covid-19 untuk Vaksinasi Ibu Hamil, Jenis dan Efikasinya

Kendati sudah tiga kali ditolak untuk divaksin, Ice tidak putus asa. Untuk keempat kalinya dia mendatangi lokasi vaksinasi.

Sabtu itu menjadi hari yang berbahagia karena Ice akhirnya diperbolehkan mendapatkan suntikan vaksin.

"Akhirnya diperbolehkan juga. Lega rasanya," kata Ice.

Ice mengatakan vaksin merupakan salah satu upaya agar bisa terhindar dari Covid-19.

Ice sangat paham atas kegunaan vaksinasi tersebut. Sebab jika dia terserang Covid-19, selain membahayakan dirinya juga janin yang dikandungnya.

"Yang saya pikirkan anak saya yang di dalam kandungan ini. Jika saya kena Covid-19, bisa berimbas ke anak saya di dalam. Makanya saya mau divaksin," kata Ice.

 

Realisasi vaksinasi Covid-19 ibu hamil masih rendah

Ketua Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Sumbar Dovy Djanas mengatakan realisasi vaksinasi Covid-19 ibu hamil di Sumatera Barat masih rendah.

Dari 20.000 lebih ibu hamil di Sumbar baru 1.000 lebih yang sudah divaksin.

"Masih rendah. Baru 1.000 lebih dari 20.000 ibu hamil yang sudah divaksin. Makanya hari ini kita gelar vaksinasi untuk ibu hamil dan menyusui," kata Dovy.

Dovy mengatakan banyak faktor yang menyebabkan masih rendahnya realisasi vaksinasi ibu hamil di Sumbar.

Diantaranya adalah karena izin vaksinasi untuk ibu hamil baru dikeluarkan pemerintah pada 2 Agustus 2021 lalu.

Izin itu berdasarkan surat Edaran HK.02.01/I/2007/2021 tanggal 2 Agustus 2021 tentang vaksinasi untuk ibu hamil dan penyesuaian skrining dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Selain itu masih banyak masyarakat yang termakan isu hoaks sehingga takut divaksin," kata Dovy.

Padahal, kata Dovy, ibu hamil sangat rentan terhadap penularan Covid-19.

 

Vaksinasi ibu hamil tidak bisa dilakukan sembarangan

Vaksinasi untuk ibu hamil, kata Dovy juga tidak bisa dilakukan secara sembarang.

Ada skrining kesehatan yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Agar bisa divaksin, kata Dovy, harus memenuhi persyaratan seperti suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius.

Tekanan darah ibu hamil harus di bawah angka 140/90 mmHg. Apabila hasilnya di atas 140/90 mmHg, maka dilakukan pengukuran ulang dengan jeda waktu minimal 10 menit. Jika masih tinggi, harus ditunda.

"Kemudian usia kandungannya minimal berada di trimester kedua, atau di atas 13 minggu," jelas Dovy.

Ibu hamil antusias divaksin

Pada kesempatan itu, Dovy mengatakan gebyar vaksinasi untuk ibu hamil yang digelar POGI Sumbar disambut antusias.

Target 1.000 ibu hamil dan ibu menyusui bisa tercapai.

"Ada 1.000 vaksin Sinovac yang kita sediakan. Sesuai target, ini semuanya habis," kata Dovy.

Dovy mengatakan selain vaksinasi, pihaknya menyediakan doorprize, pembagian sembako hingga pemeriksaan USG gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com