Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Diduga Mantan Pacar Korban Saat SMA, Ini Perjalanan Kasus Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang

Kompas.com - 06/12/2021, 05:48 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan ibu dan bayi dalam kantong plastik di proyek penggalian pipa di Kali Dendeng, Kecamatan Alak, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya terungkap.

Pelaku, RB alias Randy (31), menyerahkan diri pada 2 Desember lalu hingga ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah ditahan, tersangkanya satu orang berinisial RB," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

RB dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang Terancam 15 Tahun Penjara

Ditemukan dalam kantong plastik

Peristiwa pembunuhan ini bermula ketika mayat Astri Evita Suprini Manafe (30) dan anaknya, Lael (3) ditemukan pekerja proyek pada 30 Oktober lalu.

Kedua pekerja proyek, Obetnego Beno (29) dan Semi Leonard Toto (21), tengah mengerjakan penggalian tanah untuk saluran pipa air hingga menemukan kantong plastik berbau busuk.

Obet mengangkat bungkusan plastik menggunakan alat berat dan berusaha membuka bungkusan plastik tersebut.

Ia terkejut saat mendapati kaki manusia di dalamnya dan melaporkan temuan itu ke Polsek Alak.

Baca juga: Sebulan Kasus Temuan Jasad Ibu dan Bayi di Kupang, Seorang Pria Datangi Polisi Mengaku sebagai Pembunuh

Tes DNA jenazah

Polisi sempat kesulitan mengidentifikasi dan mengambil sidik jari karena kondisi tubuh korban rusak.

Polisi kemudian melakukan otopsi dan pemeriksaan DNA di Puslabfor Jakarta, serta memeriksa 14 saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti.

Setelah satu bulan, tes DNA keluar dan hasilnya adalah mayat tersebut merupakan Astri dan anaknya.

Jenazah Astri dan anaknya kemudian dijempput pihak keluarga pada Kamis (25/11/2021) dan dimakamkan di Jalur 40, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Hilang sejak Agustus

Ayah kandung Astri, Saul Manafe mengatakan, anak dan cucunya itu pergi dari rumah pada 27 Agustus pukul 20.00 Wita.

Saat itu Astri dijemput teman dekatnya, Ar (30). Setelah itulah Astri tak ada kabarnya.

Saul sempat menanyakan Astri kepada Ar. Namun Ar mengaku tak mengetahui.

"Kami putus komunikasi dengan Astri sejak akhir Agustus hingga ada berita penemuan jenazah ibu dan anak akhir Oktober lalu," kata Saul.

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.
Hamil dengan mantan pacar

Sebelum terungkap pelaku pembunuhan, Jack Manafe, kakak kandung korban meyakini adiknya dibunuh orang terdekat.

Jack menuturkan, Lael sendiri merupakan anak Astri dengan mantan pacar semasa SMA, yakni Randy yang sudah memiliki istri dan anak.

Randy yang sudah menikah dengan orang lain itu menghamili Astri. Belakangan diketahui bahwa Randy yang menjadi pelaku pembunuhan Astri dan anaknya. 

Warga gelar aksi 

Kasus ini turut menjadi sorotan warga Kupang. Ratusan warga menggelar aksi menyalakan 1.000 lilin di depan kantor Gubernur NTT pada 28 November lalu.

Warga menggelar aksi itu untuk mendukung polisi segera mengungkap pelaku pembunuhan Astri dan anaknya.

Mereka membakar lilin di saluran pipa proyek SPAM, lokasi diitemukannya jenazah keduanya.

Selain membakar lilin, keluarga juga berdoa dan melantunkan sejumlah lagu rohani.

Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang Minta Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Warga Kota Kupang, NTT menggelar aksi bakar 1.000 lilin di depan Kantor Gubernur NTT untuk mendukung polisi segera ungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Kupang. Warga Kota Kupang, NTT menggelar aksi bakar 1.000 lilin di depan Kantor Gubernur NTT untuk mendukung polisi segera ungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Kupang.
Menyerahkan diri

Randy akhirnya menyerahkan diri ke Polda NTT pada 2 Desember lalu diantar kerabatnya yang juga anggota Polri.

Ia mengaku sebagai pelaku kasus pembunuhan Astri dan Lael.

Belum diketahui motif pembunuhan tersebut. Namun Randy kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan untuk proses penyidikan lebih lanjut.

 

KOMPAS.com / (Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com