Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru, 2 Dusun Disterilkan

Kompas.com - 05/12/2021, 20:41 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Dua dusun yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru, yakni Kajar Kuning dan Curah Kobokan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, disterilkan dari aktivitas warga.

Menurut Satgas Desa Sumberwuluh, Buari, dua dusun tersebut disterilkan karena dikhawatirkan ada luncuran awan panas guguran Gunung Semeru lagi.

“Takut ada susulan,” ujarnya, saat diwawancara Kompas TV, Minggu (5/12/2021) malam.

Selain itu, penutupan dua dusun itu lantaran masih terdapat barang-barang berharga milik warga.

Baca juga: Korban Jiwa akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 14 Orang

Rencananya, sterilisasi dua dusun tersebut dilakukan hingga Senin (6/12/2021) pagi.

“Kalau enggak ada erupsi lagi, mungkin besok bisa (dibuka),” ucapnya.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menjabarkan, sebagian besar rumah warga di Dusun Curah Kobokan mengalami kerusakan akibat diterjang awan panas guguran Gunung Semeru.

"Hampir semua rumah hancur di Curah Kobokan, sebagian besar (warganya) mengungsi di Balai Desa Penanggal," bebernya, dilansir dari Antara, Minggu.

Baca juga: 9 Orang Masih Belum Ditemukan akibat Erupsi Gunung Semeru

 

Dusun Kampung Renteng terdampak parah

Warga mengamati truk pengangkut pasir yang tertimbun abu Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Minggu (5/12/2021).ANTARA/ZABUR KARURU Warga mengamati truk pengangkut pasir yang tertimbun abu Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Minggu (5/12/2021).

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, Dusun Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menjadi lokasi terparah dari terjangan awan panas guguran Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).

Dalam pantauannya bersama Danlanud Abdurrahman Saleh Marsma TNI Zulfahmi, Thoriqul menjelaskan di dusun itu terlihat sejumlah rumah milik warga dan kendaraan angkut pasir tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.

Baca juga: Sore Mencekam di Desa Supiturang Lumajang Saat Diterjang Awan Panas Guguran Gunung Semeru

Pria yang kerap disapa Cak Thoriq itu menuturkan, dirinya juga masih melihat asap di daerah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.

“Saya dan Danlanud Abdurrahman Saleh melihat langsung kondisi bencana erupsi Gunung Semeru dari helikopter. Belum dimungkinkan untuk mendarat di lokasi bencana karena asap panas masih terlihat,” ungkapnya, dikutip dari Antara, Minggu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com