KOMPAS.com - Dua dusun yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru, yakni Kajar Kuning dan Curah Kobokan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, disterilkan dari aktivitas warga.
Menurut Satgas Desa Sumberwuluh, Buari, dua dusun tersebut disterilkan karena dikhawatirkan ada luncuran awan panas guguran Gunung Semeru lagi.
“Takut ada susulan,” ujarnya, saat diwawancara Kompas TV, Minggu (5/12/2021) malam.
Selain itu, penutupan dua dusun itu lantaran masih terdapat barang-barang berharga milik warga.
Baca juga: Korban Jiwa akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 14 Orang
Rencananya, sterilisasi dua dusun tersebut dilakukan hingga Senin (6/12/2021) pagi.
“Kalau enggak ada erupsi lagi, mungkin besok bisa (dibuka),” ucapnya.
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menjabarkan, sebagian besar rumah warga di Dusun Curah Kobokan mengalami kerusakan akibat diterjang awan panas guguran Gunung Semeru.
"Hampir semua rumah hancur di Curah Kobokan, sebagian besar (warganya) mengungsi di Balai Desa Penanggal," bebernya, dilansir dari Antara, Minggu.
Baca juga: 9 Orang Masih Belum Ditemukan akibat Erupsi Gunung Semeru
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, Dusun Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menjadi lokasi terparah dari terjangan awan panas guguran Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).
Dalam pantauannya bersama Danlanud Abdurrahman Saleh Marsma TNI Zulfahmi, Thoriqul menjelaskan di dusun itu terlihat sejumlah rumah milik warga dan kendaraan angkut pasir tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
Baca juga: Sore Mencekam di Desa Supiturang Lumajang Saat Diterjang Awan Panas Guguran Gunung Semeru
Pria yang kerap disapa Cak Thoriq itu menuturkan, dirinya juga masih melihat asap di daerah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.
“Saya dan Danlanud Abdurrahman Saleh melihat langsung kondisi bencana erupsi Gunung Semeru dari helikopter. Belum dimungkinkan untuk mendarat di lokasi bencana karena asap panas masih terlihat,” ungkapnya, dikutip dari Antara, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.