KOMPAS.com - Erupsi Gunung Semeru yang ada di Lumajang, Jawa Timur terjadi pada Sabtu (4/12/2021) sore,
Usai erupsi yang menewaskan 14 warga tersebut, hujan abu sempat turun kembali pada Minggu (5/12/2021) pagi sekitar pukul 09.45 WIB.
Saat itu, awan tiba-tiba mendung dan warga Dusun Curah Koboan serta Kajar Kuning, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo berhamburan menyelamatkan diri.
Dikutip dari TribunJatim, para warga mayoritas menyelamatkan diri menggunakan kendaraan masing-masing.
Baca juga: Cerita Ladang Warga Ludes Tersapu Lahar Panas Gunung Semeru: Sudah Waktunya Panen, Kena Lahar
Tetapi, ada juga yang menumpang mobil evakuasi milik polisi, TNI, relawan, dan ambulans puskesmas setempat.
Diketahui, sejak Sabtu (4/12/2021), relawan berdatangan ke lokasi erupsi Gunung Semeru untuk membantu proses evakuasi para korban.
Mereka menyisir sejumlah lokasi terdampak bencana, terutama Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.
Namun, saat akan mengevakuasi korban meninggal yang terjebak di dalam truk, mereka terhalang lahar panas.
Baca juga: Kembali ke Rumah, Hari Mengais Uang Rp 50 Juta Miliknya yang Terpendam Abu Vulkanik Gunung Semeru
Diduga, korban tersebut merupakan jenazah penggali pasir di Kecamatan Pronojiwo.
Ketua Badan Rescue (Baret) NasDem Jember, David Handoko Seto, mengakui pihaknya kesulitan melakukan evakuasi karena lahar di sekitar wilayah tersebut masih panas.
Selain itu, kendaraan roda empat tak bisa masuk ke wilayah itu.
Merujuk data tersebut, jumlah pengungsi mencapai 902 orang dengan rincian 305 orang mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo.
Lalu, sebanyak 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro.
Sementara, 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.