JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi dan mengeluarkan guguran awan panas pada Sabtu (4/12/2021).
Erupsi Gunung Semeru menerjang sejumlah wilayah permukiman warga dan menyebabkan korban jiwa.
Pada Minggu (5/12/2021), Gunung Semeru belum mengalami perubahan status atau level kewaspadaan.
Baca juga: Badan Geologi: Jarak Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Berkurang
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan bahwa Gunung Semeru masih berstatus level 2 waspada.
"Status level, masih level 2 waspada. Kami masih mengevaluasi, apakah ini dapat dipertahankan. Suatu saat bisa dinaikan," ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam jumpa pers pada Minggu sore.
Menurut Eko, sampai saat ini, apabila melihat catatan rekaman dan data lain yang dimiliki Badan Geologi, aktivitas Gunung Semeru masih belum banyak perubahan, sehingga masih pada level 2 waspada.
Baca juga: 9 Orang Masih Belum Ditemukan akibat Erupsi Gunung Semeru
Hal senada disampaikan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Andiani.
Andiani mengatakan, Badan Geologi memiliki pos pengamatan di Gunung Semeru.
Berdasarkan pengamatan secara visual atau menggunakan alat seismometer, menurut Andiani, belum ada peningkatan aktivitas erupsi yang signifikan.
"Kami melihat, sampai sekarang belum terjadi peningkatan. Dari sisi kegempaan juga sifatnya gempa dangkal," kata Andiani.
Baca juga: Korban Jiwa akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 14 Orang
Bahkan, menurut Andiani, terjadi pengurangan jarak luncuran awan panas.
Pada Sabtu kemarin, terjadi guguran awan panas yang luncurannya mencapai 11 kilometer.
Namun, pada Minggu ini, jarak luncuran awan panas hanya mencapai 2 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.