JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono mengatakan, terjadi tiga kali luncuran awan panas Gunung Semeru pada Minggu (5/12/2021).
"Memang ciri khas Gunung Semeru adalah awan panas guguran," ujar Eko dalam konferensi pers pada Minggu sore.
Luncuran awan panas pertama kali terjadi pada Minggu, sekitar pukul 00.30 WIB.
Baca juga: Korban Jiwa akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 14 Orang
Kemudian, terjadi luncuran awan panas yang kedua pada sekitar pukul 05.00 WIB.
Berikutnya, luncuran awan panas yang ketiga terjadi pada Minggu, sekitar pukul 10.00 WIB.
"Pagi pada pukul 10.00 WIB terjadi lagi awan panas guguran," ujar Eko.
Menurut Eko, pada luncuran yang pertama, jarak luncuran tidak terlihat jelas, karena tertutup kabut.
Namun, saat terjadi guguran awan panas pukul 10.00 WIB, menurut Eko, jarak luncuran terpantau lebih kurang 2 kilometer dari puncak luncuran.
"Sedikit menurun dibandingkan yang kemarin," ujar Eko.
Baca juga: Status Waspada Gunung Semeru dan Update Dampak Erupsinya...
Menurut Eko, pada Sabtu kemarin, luncuran awan panas terpantau cukup jauh.
"Ada yang bilang 11 kilometer, ada yang bilang 4-5 kilometer. Tapi ini masih kami selidiki," uajr Eko.
Menurut Eko, Badan Geologi akan memantau selama 24 jam aktivitas erupsi Gunung Semeru.
Diharapkan, curah hujan di sekitar Gunung Semeru tidak akan terlalu ekstrem.
"Kami memantau 24 jam sehari untuk aktivitas Semeru. Mudah-mudahan erupsi lain tidak terlau besar," kata Eko.
Baca juga: Jembatan Gladak Perak Putus akibat Erupsi Semeru, 1.000 Warga Terisolasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.