KOMPAS.com - Erupsi Gunung Api Semeru di Lumajang, Jawa Timur terjadi pada Sabtu (4/12/2021) sore.
Ada 2 kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.
Dikutip dari Kompas TV, ahli mitigasi bencana, Surono menyatakan bahwa potensi Gunung Semeru yang paling berbahaya adalah awan panas guguran.
Ia menjelaskan Gunung Semeru aktif sekali membentuk kubah lava dan jika gugur dengan volume yang besar, maka akan diikuti dengan awan panas guguran. Menurutnya hal ini sudah kerap terjadi.
Baca juga: 37 Warga Alami Luka Bakar Dampak Awan Panas Gunung Semeru Dilarikan ke Puskesmas dan RS
Sementara itu dari eterangan warga, awan panas terlihat pertama kali sekitar pukul 15.30 WIB dari atas gunung.
Sebelum mengeluarkan awan panas, warga menyebut Gunung Semeru mengeluarkan lahar dingin, hingga menyebabkan banjir.
Kepanikan sempat terjadi saat Gunung Semeru mengeluarkan awan panas.
Warga yang berada dan tinggal dengan jarak yang dekat langsung mengevakusi diri ke tempat yang lebih aman.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi: Dari Data, Hikayat, sampai Peta Bencana
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru sudah terlihat sejak Jumat (3/12/2021).
Data pos pengamatan Gunung Api Semeru pada hari Jumat, tercatat telah terjadi gempa letusan dan gempa hembusan puluhan kali.
Warga pun diimbau untuk waspada terhadap aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
Selain itu pada Jumat pagi, asap di Gunung Semeru terlihat jelas dari arah Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.
Dari atas puncak gunung masih terlihat kebulan asap berwarna putih kelabu yang bersumber dari kawah bertekenan sedang. Sementara itu, guguran lava juga masih keluar dari bibir kawah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.