Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Unsri Bantah Coret Nama Korban Pelecehan Seksual Dosen dari Daftar Yudisium: Diikutkan Sesi Kedua

Kompas.com - 04/12/2021, 09:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam seorang mahasiswi Universita Sriwijaya (Unsri), Sumatera Selatan marah dan berbicara keras di depan sejumlah orang yang hadir di prosesi yudisium, viral di media sosial.

Video tersebut direkam pada Jumat (3/12/2021).

Dari unggahan yang beredar, salah satunya di akun @seputarkotapalembang, mahasiswi yang marah tersebut adalah korban pelecehan seksul oknum dosen di Unsri yang tercatat sebagai dosen fakultas Ekonomoi Unsri.

Baca juga: Terbongkar dari Cuitan Twitter, Mahasiswi Unsri Dilecahkan Oknum Dosen Saat Bimbingan Skripsi

Ia marah dan protes karena namanya dicoret dari daftar yudisium yang digelar Fakultas Ekonomi Unsri.

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswi (BEM-KM) Unsri menegaskan akan mengawal mahasiswi terduga korban pelecehan agar mendapatkan hak yudisium.

Hal ini disampaikan Presiden Mahasiswa Unsri, Dwiki Sandy.

"Hari ini kita kawal bersama untuk (terduga korban pelecehan) yudisium, namun masih menunggu keputusan dari WR III," kata Dwiki kepada wartawan di kampus Unsri Indralaya, Jumat (3/12/2021) dikutip dari Tribun Sumsel.

Baca juga: Mahasiswi Unsri Diduga Korban Pelecehan Seksual Dosen Dicoret dari Daftar Yudisium, Ini Penjelasan Kampus

Terkiat dugaan mahasiswi korban pelecehan yang dicoret dari daftar yudisium ini akan didiskusikan lagi dengan Wakil Rektor III Unsri, Iwan Stia Budi.

"Kami hari ini dari mahasiswa Unsri terus mengawal yudisium korban," tegas Dwiki.

Ketika disinggung penyebab mahasiswi yang dicoret dari daftar yudisium, Dwiki mengaku tidak tahu.

"Silakan tanya ke Dekanat," kata Dwiki.

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi Unsri oleh Dosen, Polisi Sebut Korban Dilecehkan dari Pesan WhatsApp

Namun menurutnya, berdasarkan keterangan dosen pembimbing skripsi mahasiswi bersangkutan, yudisium terhadap mahasiswi tersebut tetap akan dilakukan

"Semalam itu sudah ada namanya (mahasiswi terduga korban pelecehan), namun pagi ini kabarnya tidak ada namanya," kata dia lagi.

"Yang kami dengar dari dosen pembimbingnya tadi, hari ini akan diyudisium. Hanya saja menunggu keputusan dari WR (Wakil Rektor) III," tambah Dwiki.

Baca juga: Polisi Ancam Jemput Paksa Dosen Unsri yang Diduga Mencabuli Mahasiswi

Ikut sesi kedua karena kondisi pandemi

Salah satu sudut kampus Unsri di Indralaya, Sumatera Selatan. KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG Salah satu sudut kampus Unsri di Indralaya, Sumatera Selatan.
Menanggapi unggahan video yang beredar, Wakil Rektor 3 Unsri Iwan Setia Budi dalam jumpa pers yang digelar usai acara yudisium membantah adanya mahasiswi yang dicoret namanya dari daftar yudisium Fakultas Ekonomi.

Ia menyebutkan hal tersebut tidak dikaitkan dengan kasus dugaan pelecehan seksual.

"Terkait pemberitaan itu tidak benar, jadi jangan dikait-kaitkan dengan kasus itu (dugaan pelecehan seksual). Ini adalah yudisium, persyaratan yudisium itu sudah baku jadi jika dikaitkan dengan kejadian itu tidak benar," ujarnya Jumat.

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual di Kampus Unsri, 2 Dosen Jadi Terduga Pelaku, Korbannya 3 Mahasiswi

Ia menyebut mahasiswi tersebut diikutkan dalam sesi kedua yudisium. Hal tersebut dilakukan karena kondisi dalam suasana pandemi.

"Kita harus patuh pada protokol Covid-19, dan peserta yudisium ini cukup banyak sehingga tidak mungkin (mahasiswi) itu diikutkan di sesi pertama, jadi diikutkan di sesi kedua," terang Iwan.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi Unsri Mohamad Adam menambahkan, terkait mahasiswi tersebut, ada komisi etik yang saat ini menangani dugaan pelecehan seksual di Unsri.

"Pelapor dan pelaku saat ini sedang diproses, sudah ada komisi etik dan berjalan sesuai aturan yang berlaku. Saat ini sedang didalami," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Amriza Nursatria | Editor : I Kadek Wira Aditya), Tribun Sumsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com