Akan tetapi ia memastikan kasus tersebut akan terus berjalan hingga tuntas.
"Karena masih dalam penyelidikan kita belum bisa memberikan keterangannya sekarang. Tetapi, untuk laporan kedua korban itu sudah diterima," kata Masnoni.
Saat olah TKP, pihak Unsri terkesan tidak kooperattif dengan petugas kepolisian.
Hal tersebut terlihat saat petugas harus menunggu 2 jam agar bisa membuka ruangan yang menjadi lokasi pelecehan,
Polisi datang pukul 14.00 WIB. Namun karena tak kunjung dibuka, polisi menemui Pembantu Rektor III Unsri. Mereka juga harus menunggu pemegang kunci ruangan selama hampir dua jam.
Baca juga: Dua Mahasiswi Unsri Kembali Jadi Korban Pelecehan Seksual, Kali Ini Dilakukan Oknum Staf Kampus
Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Anis Saggaf akhirnya angkat bicara terkait dugaan mahasiswi Unsri menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh oknum dosen.
Anis mengatakan, pihak kampus telah membentuk tim semenjak kabar dugaan pelcehan seksual itu menjadi trending di Twitter, sejak dua bulan lalu.
Namun, sampai sejauh ini mereka masih belum mendapatkan identitas mahasiswi tersebut.
“Kita harus teliti kebenaran berita itu, karena itu baru sepihak yang dituduhkan. Kita telah membentuk tim etik yang sudah dibentuk dua bulan untuk melakukan penelusuran,” kata Anis di Palembang, Jumat (19/11/2021).
Baca juga: Mahasiswi Unsri Korban Pelecehan Seksual Dosen Saat Bimbingan Skripsi Akhirnya Lapor Polisi
Menurut Anis, pihak kampus tidak akan menutupi siapa pun oknum dosen yang nantinya terbukti melakukan pelecehan.
Sementara itu Wakil Rektor 3 Iwan Setia Budi mengatakan, Unsri sangat menyesalkan adanya peristiwa itu.
Ketika ditanya soal laporan terbaru dari dua mahasiswa Unsri pada Rabu (1/12/2021), ke Polda Sumsel, yang juga jadi korban pelecehan di lingkungan Unsri, Iwan mengatakan bahwa itu masih dugaan.
Namun, pihak Unsri akan tetap mengklarifikasinya termasuk siapa yang memviralkannya.
"Ya, sesuai dengan apa yang disampaikan tadi bahwa ini masih dugaan ya. Sama seperti tahap sebelumnya kita akan memverifikasi data dan bukti ya. Termasuk siapa yang memviralkan akan kita kaji secara mendalam," ungkapnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Amriza Nursatria, Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika, Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.