SURABAYA, KOMPAS.Com - Sekolah Dasar Negeri 1 Tlageh di Desa Tlageh, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura roboh akibat guyuran hujan lebat dan angin kencang pada Kamis (2/12/2021) malam.
Hujan lebat diketahui mengguyur Kabupaten Bangkalan sejak pukul 19.00 hingga 21.30 WIB.
Tenaga pengajar SDN 1 Tlageh, Fathullah mengatakan, dirinya mendengar ada suara bangunan roboh sekitar pukul 03.30 WIB dini hari tadi.
"Kayak ada suara bangunan ambruk itu pas mau menjelang subuh," kata Fathullah saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Simpan Sabu di Jok Motor, Remaja Asal Surabaya Ditangkap Usai Aksi Kejar-kejaran di Bangkalan
Fathul yang rumahnya tak jauh dari bangunan sekolah menuturkan, gedung itu masih sering dipakai siswa kelas 1 dan 2.
Beruntung, proses belajar mengajar (PBM) tatap muka kemudian dialihkan ke garasi milik warga sekitar sejak terpantau cuaca ekstrem beberapa waktu terakhir.
"Sejak dua hari lalu atas kesepakatan kepala sekolah dan semua guru agar ruangan yang roboh itu tidak ditempati, dan semua bangku serta lemari sudah kami keluarkan karena cuaca akhir-akhir ini ekstrem. Takut terjadi yang tidak diinginkan," terang dia.
Fathul khawatir sisa dua ruangan pada gedung sekolah tersebut juga akan roboh mengingat kondisi cuaca ekstrem tersebut.
Selain itu, kondisi gedung juga memang sudah lapuk termakan usia.
"Para guru dan siswa takut dan tidak tenang belajar mengajar karena bangunan yang sudah tua dan bisa dikatakan sudah tak layak pakai," ucap Fathul.
Baca juga: Waspada, Banjir Rob Diprediksi Terjang Pesisir Surabaya Mulai Malam Ini hingga 7 Desember
Sementara itu, Kapolsek Galis, Iptu Bagus Setioko Darmawan menegaskan bahwa robohnya gedung sekolah akibat kondisi bangunan yang sudah sangat tua dan kondisi cuaca ekstrem.
Bagus memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Itu kondisi bangunannya sudah sangat tua, alhamdulillah tidak ada korban jiwa," terang dia.
Pada kesempatan itu, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan, juga sudah meninjau bangunan sekolah yang roboh tersebut.
Nur datang dengan membawa mitra kerjanya yakni Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dewi Ega.
Nur menuturkan bahwa bangunan SDN 1 Tlageh adalah bangunan tahun 1980-an, yang masih dimanfaatkan hingga saat ini.
"Kami datang bersama Dinas Pendidikan, yang pertama kami ingin memastikan ini benar atau tidak dan tidak ada korban jiwa, kedua yaitu PBM-nya harus tetap berjalan jangan sampai berhenti," ucap dia.
Baca juga: 15 Siswa Sedang Istirahat, Tiba-tiba Atap Sekolah Roboh dan Timpa 5 Murid
Dari penjelasan Nur, PBM sudah dipastikan terus berjalan dan tak ada gangguan, atas kesepakatan yang dibuat oleh jajaran Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) Galis beserta tokoh setempat menghasilkan solusi sementara.
"Tadi tokoh masyarakat ustaz Junaidi berkenan pekarangan rumahnya dibuat untuk PBM adik-adik kita," tutur dia.
Sebab, jika menunggu Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 dipastikan sudah tak bisa dilakukan karena APBD 2022 telah rampung dibahas.
"Terkait gedung ini, saya akan sampaikan ke Pak Bupati karena biasanya Pak Bupati selalu memiliki terobosan ketika ada bencana seperti ini, tetap kami perjuangkan," sebut dia.
Baca juga: Atap Sekolah Ambruk, Siswa MI di Mojokerto Belajar di Teras
Prosesnya juga tak bisa langsung dilakukan karena pihak sekolah telah mengusulkan rehabilitasi ringan. Padahal kondisi kerusakan parah.
"Kalau nunggu DAK lama, apalagi ada ketidaksesuaian administrasi. Pihak sekolah sudah mengusulkan rehabilitasi ringan, tapi kondisinya parah atau harus rehabilitasi berat. Jadi enggak sinkron," beber dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.