TORAJA UTARA, KOMPAS.com – Bupati Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Yohanis Bassang mengerahkan alat berat dan memberi bantuan ke korban longsor setelah meninjau langsung lokasi di Dusun Buntu Karua, Lembang Karua, Kecamatan Balusu.
"Saya atas nama pemerintah turut berduka atas bencana tanah longsor yang terjadi. Saya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat cuaca buruk masih terjadi," kata Yohanis Kamis (2/12/2021).
Yohanis mengingatkan kepada warga jika melihat tanda bencana alam untuk segera melapor, atau mengungsi ke rumah yang lebih aman.
Baca juga: Korban Longsor di Toraja Utara Disemayamkan, Tangis Keluarga Pecah
Kepala BPBD Toraja Utara, Alexander Tappang, berkata warga yang rumahnya rusak akibat tertimbun longsor beberapa diungsikan ke gedung SMP Satap Balusu, dan ke rumah warga yang posisinya lebih aman.
Pasalnya, kondisi tanah di sekitar lokasi masih labil, ditambah cuaca yang mendung dan masih berpotensi diguyur hujan lebat.
Jadi untuk menghindari hal yang tak diinginkan, pemerintah lembang (desa) dan BPBD Toraja Utara memutuskan mengungsikan warga.
“Rumah warga yang terdampak longsor ada beberapa yang kami imbau untuk mengungsi, ada 3 KK yang sudah mengungsi di sekitar pasar Bolu, sejak Rabu (1/12/2021) malam, dan untuk data kerusakan yakni rumah 2 unit rusak parah tertimbun longsor dan 3 unit rusak ringan,” ucap Alexander.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam rilisnya menyebutkan bahwa bencana tanah longsor di Lembang Karua, Kecamatan Balusu, Toraja Utara terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Kabupaten Toraja Utara serta kondisi tanah labil.
Akhirnya gerakan tanah tidak dapat dihindari sehingga menimpa 2 unit rumah hingga terbawa material longsor.
Baca juga: Bencana Longsor Renggut Nyawa Siswi SMP di Toraja Utara, Warga: Kami Berusaha Menolong, tetapi...
“Sebanyak 20 KK di desa tersebut terdampak longsor. BPBD juga mengidentifikasi 2 unit rumah warga mengalami rusak berat,” ujar Muhari dalam rilisnya, Rabu (1/12/2021).
Lanjut Muhari, berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Toraja Utara termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi.
“Sebanyak 21 kecamatan berada pada potensi tersebut, termasuk wilayah Balusu yang saat ini salah satu desanya terdampak tanah longsor,” tutur Muhari.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi juga menginformasikan wilayah potensi gerakah tanah di Provinsi Sulawesi Selatan pada Desember 2021.
Baca juga: Longsor di Toraja Utara, Siswi SMP Meninggal, 5 Orang Terluka dan 3 Rumah Rusak
Wilayah Kabupaten Toraja Utara teridentifikasi pada kategori menengah hingga tinggi. Ada dua kecamatan yang juga berpotensi banjir bandang yaitu di Baruppu dan Buntu Pepasan.
Muhari mengimbau pemda dan msyarakat meningkatkan kewaspadaan, di tengah musim hujan dan pengaruh fenomena La Nina.
"BPBD diharapkan untuk selalu berkoordinasi dan memonitor kondisi cuaca serta meningkatkan komunikasi dengan pihak kecamatan maupun desa untuk kesiapsiagaan bersama,” imbuh Muhari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.