Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Gunungkidul Relakan Tanahnya Ditempati SD Selama Puluhan Tahun

Kompas.com - 01/12/2021, 20:46 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Sekolah Dasar (SD) Negeri Mulusan di Kalurahan Mulusan, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berdiri di lahan milik warga sejak 1985.

Pemilik tanah, Budi Setiyawan mengatakan, tanah seluas 2.060 meter persegi merupakan tanah warisan orang tuanya dan siap melepaskan hak kepemilikan tanah yang dimilikinya itu.

Kepemilikan atas tanah di SD Negeri Mulusan dibuktikan adanya sertifikat hak milik yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional, dan memprioritaskan dijual ke pemerintah agar tetap bisa digunakan sekolah.

"Saya tidak mau merepotkan masyarakat. Jadi, biarlah tanah seluas 2.060 meter persegi yang saya miliki dibeli oleh pemerintah," kata Budi kepada wartawan usai menghadiri acara musyawarah penyelesaian status tanah SD Negeri Mulusan di Balai Kalurahan Mulusan, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: Klaster Sekolah di Gunungkidul, 44 Orang Positif Covid-19

Awalnya sempat ada kompensasi yakni Budi bisa menggarap tanah kas desa, tapi pada 2016 diminta kembali oleh pemerintah kalurahan.

"Setelah itu, tidak ada ganti rugi atau biaya sewa atas pemanfaatan tersebut," kata Budi.

Lurah Mulusan, Supodo mengatakan tanah tersebut memang dimiliki warganya, dan proses sertifikasi melalui Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) pada 2015.

Sebelum proses sertifikat, pihaknya melakukan penelusuran, dan diketahui tanah seluas 2.060 meter persegi ini dimiliki oleh Madiman, yang merupakan orang tua kandung dari Budi Setiyawan selaku pemilik sah pada saat ini.

"Jadi memang hanya hak guna pakai. Makanya saya berani membantu mengurus penerbitan sertifikat kepemilikan kepada ahli waris," kata  Supodo.

Baca juga: 2 Hari Screening di Gunungkidul, Ditemukan 21 Pelajar Positif Covid-19

Supodo berharap masalah ini segera bisa diselesaikan, karena kelanjutan dari nasib sekolah karena ada 105 siswa yang belajar di SD Negeri Mulusan.

Apalagi pemilik sudah siap melepaskan kepemilikan.

"Saya berharap pemkab segera mengambil tindakan dengan cara membebaskan agar status sekolah jadi semakin pasti," kata dia.

Ketua Komisi A DPRD Gunungkidul, Ery Agustin S mengatakan, permasalahan ini muncul setelah mendapatkan pengaduan dari komite sekolah tentang status lahan yang dimiliki perorangan.

Baca juga: 7 Siswa SLB di Gunungkidul Positif Covid-19, PTM Dihentikan

"Hasil temuan ini akan kami masukan dalam rekomendasi dalam pengawasan. Harapannya pemkab bisa menindaklanjuti agar tidak menjadi masalah kelak di kemudian hari," kata Ery.

"Fokus kami bukan masalah pendidikannya, tapi terkait dengan kepemilikan aset dan akan dikawal sampai selesai," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Regional
Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Regional
Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Regional
Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Regional
Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Regional
Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Regional
Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Regional
Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Regional
Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com