Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Pembibitan Ikan di Pangkalpinang Terancam Mandek, gara-gara Tak Ada Anggaran

Kompas.com - 01/12/2021, 20:28 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari sektor budidaya perikanan di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dihadapkan berbagai permasalahan.

Target pendapatan daerah dari sektor itu pun terbilang rendah.

"Fasilitas kolam dan kualitas airnya perlu diperbaiki. Itu semua butuh anggaran hingga Rp 16 miliar, tapi belum ada," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pangkalpinang, Jon Herly kepada Kompas.com di kantornya, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: Stok Kondom KPA Pangkalpinang Menipis, Padahal Dibutuhkan Penyintas HIV/AIDS

Jon menuturkan, ketiadaan anggaran membuat pihaknya belum bisa melakukan pembibitan.

Jika dipaksakan, berisiko ikan tidak bisa berkembang karena air mengandung kadar asam yang tinggi.

Imbasnya saat ini, puluhan petak kolam terbengkalai.

Baca juga: Banjir di Sejumlah Perumahan di Pangkalpinang Belum Surut, Dapur Umum Layani 368 Warga

Diperparah adanya tambang ilegal

Ikan yang ada saat ini berupa nila, lele dan udang yang tersisa dari pembibitan tahun lalu.

Kualitas air yang bermasalah, diperparah dengan adanya tambang ilegal di kawasan lahan dinas perikanan.

"Jika musim kering air kolam susut karena sudah banyak yang bocor," ujar Jon.

Kondisi stagnan, kata Jon, dialami tahun ini dan juga tahun depan.

Baca juga: Nelayan Minta Pengerjaan Proyek Reklamasi Ditangguhkan karena Mengganggu Pembibitan Ikan

Anggaran tergerus pandemi

Alasannya karena anggaran tergerus pandemi Covid-19.

"Untuk APBD sudah tidak ada. Sementara APBN melalui DAK juga tidak tersedia," ungkap Jon.

Meskipun demikian, DKP kata Jon tetap beroperasi dengan dana operasional dinas sebesar Rp 3 miliar per tahun.

"Kalau ada yang butuh penyuluhan tetap dilayani," ujar dia.

Baca juga: Nasib KEK Pariwisata Bangka, Terkendala Alih Fungsi Lahan, Kini Diajukan untuk Budidaya Kelapa dan Penangkaran Buaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com