PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Ketersediaan alat pelindung seks berupa kondom menjadi perhatian khusus Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, dalam upaya mencegah penularan HIV/AIDS.
Saat ini dengan stok kondom yang terbatas, menyebabkan upaya penanggulangan tidak berjalan maksimal.
"Salah satu cara pencegahan yakni dengan menggunakan kondom. Saat ini stoknya kurang sehingga kita batasi hanya untuk mereka yang sudah terindikasi HIV/AIDS," kata Pengelola Program HIV/AIDS KPA Pangkalpinang, Sahru Siam kepada Kompas.com, Rabu (1/12/2021).
Baca juga: Banjir di Sejumlah Perumahan di Pangkalpinang Belum Surut, Dapur Umum Layani 368 Warga
Sahru menuturkan, pembagian kondom dilakukan secara gratis.
Rata-rata setiap penyintas membutuhkan 4 sampai 6 kondom setiap bulannya.
Selain melayani permintaan per orangan, KPA Pangkalpinang juga melayani permintaan dari Puskesmas yang berkaitan dengan HIV/AIDS.
"Untuk permintaan obat termasuk kondom tercatat sebanyak 614 orang setiap bulannya," ujar Sahru yang kerap disapa Bung Yossi itu.
Baca juga: Kompleks Perumahan di Kampak Pangkalpinang Terendam Banjir
Sementara jatah kondom dari Kementerian Kesehatan, kata Sahru, berkisar sebanyak 1 dus berisi 144 pcs yang diterima per tiga bulan.
"Pencegahan ini kami giatkan dengan sasaran mengurangi angka kematian. Tahun ini ada 5 kasus yang dilaporkan meninggal," ujar Sahru.
Menurut Sahru, kebutuhan kondom tidak hanya bagi pasien yang terindikasi HIV/AIDS, tapi juga para pekerja seks yang masih banyak ditemukan.
Seperti di kawasan Parit Enam Pangkalpinang, kata Sahru, pihaknya masih menemukan sebanyak 80 orang wanita pekerja seks.
"Padahal ini sudah dibubarkan pemkot, tapi banyak lagi yang muncul. Kondisi saat ini dengan harga timah yang naik, potensinya bisa bertambah, jadi perlu antisipasi," ujar Sahru.
Baca juga: 11 Tahun Hidup dengan HIV/AIDS, Emu Dirikan Rumah Singgah untuk ODHA, Ini Ceritanya