Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Penganiaya Anaknya yang Autis hingga Tewas Bakal Jalani Tes Kejiwaan

Kompas.com - 01/12/2021, 17:14 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MUBA, KOMPAS.com - SR (29) seorang ibu di Kabupaten, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan yang menjadi tersangka kasus penganiayaan terhadap anaknya sendiri yakni AP (11), bocah penderita autis akan menjalani tes kejiwaan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar, Palembang.

Tes kejiwaan tersebut dilakukan untuk memerika kondisi kejiwaan tersangka SR.

Sebab, sebelum anaknya tewas, SR selalu menganiaya korban dengan menendang pada bagian tubuh AP hingga mengalami memar.

Baca juga: Hasil Visum Anak Autis Tewas Dibunuh Orangtua, Polisi: Alat Vital Luka Lebam Ditendangi Ibu

Kapolsek Tungkal Babat Toman AKP Andi Kesuma Jaya mengatakan, pemeriksaan kejiwaan itu merupakan sebagai salah satu rangkaian penyidikan.

Sejauh ini, selama menjalani pemeriksaan, SR pun kooperatif dan memberikan keterangan secara jelas.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Bocah Autis Tewas Dianiaya Orangtua, Ketahui Ciri-ciri Anak Autis dan Cara Mengasuhnya

"Secara sadar pelaku mengakui menyiksa korban. Namun kejiwaannya tetap perlu kami periksa karena rangkaian penyidik. Selain itu, tersangka SR adalah orang yang paling banyak menyiksa korban dibandingkan dengan suaminya yakni AA (33)," kata Andi melalui sambungan telepon, Rabu (1/12/2021).

Andi menjelaskan, dari hasil visum medis korban AP tewas karena mengalami luka memar di bagian kepala dan alat vital (kemaluan).

Luka memar itu disebabkan akibat benturan serta pukulan yang dilakukan oleh kedua tersangka.

"Kepala korban terbentur di bak mandi akibat tepeleset saat dipukuli ayahnya. Sementara memar di bagian kemaluan karena ditendang oleh ibunya sendiri," ujarnya.

Berawal kesal dengan perilaku anak

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami-istri di Muba, berinisial AA dan SR tega menganiaya anaknya sendiri yang menderita autis yakni AP hingga akhirnya tewas.

Kejadian itu terungkap setelah keduanya ditangkap oleh Satreskrim Polres Musi Banyuasin.

Dari hasil pemeriksaan, AA dan SR tega menganiaya buah hati mereka sendiri akibat kesal karena korban sering Buang Air Besar (BAB) sembarangan hingga menyebabkan mereka malu.

Sehingga, keduanya memukuli korban dengan selang air dan gayung.

"Korban meninggal karena banyak mengalami luka memar akibat dipukuli oleh orangtuanya sendiri," kata Kapolres Musi Banyuasin AKBP Alamsyah Palupessy saat menggelar rilis, Jumat (26/11/2021).

Alamsyah mengatakan, korban dianiaya pada Rabu (24/11/2021) sekitar pukul 20.00 WIB di rumahnya yang berada di Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Muba oleh kedua orangtuanya yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka.

AP sendiri tak dapat melawan ketika dianiaya oleh AA dan SR.

Setelah tewas, korban ditinggalkan pelaku.

Namun warga setempat, sempat mencoba membawa AP ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com