Koordinasi itu dilakukan dengan Kementerian Perdagangan, Bulog, dan Polda Jatim selaku Satgas Pangan.
"Langkah yang kami lakukan adalah berkoordinasi, kemudian memantau terus bersama satgas pangan dan instansi terkait. Sekaligus untuk persiapan Natal dan Tahun Baru," kata dia.
Ia menambahkan, dalam kondisi global, saat ini sedang ada penurunan pandemi Covid -19 dan memasuki musim penghujan.
Hal itu menyebabkan terjadinya pergerakan harga CPO CIF Rotterdam per September 2021 mencapai 1.235 dollar AS per ton, naik dibandingkan Agustus 1.226 dollar AS per ton.
Naiknya harga minyak goreng ini, lanjut Drajat, disebabkan karena bahan baku pendukungnya mengalami kenaikan.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Surabaya Naik, Armuji Siapkan Operasi Pasar di 31 Kecamatan
"Maka otomatis industri pabrikan juga menggunakan bahan baku yang lebih mahal, jadi pasar global kita memang mengalami kenaikan harga CPO. Ini data dari Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI)," ucap dia.
Meski demikian, Drajat menambahkan, pasokan minyak goreng di Indonesia, khususnya di Jatim, terbilang stabil dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
Ia menilai, tingkat konsumsi masyarakat juga stabil.
"Namun ada sedikit peningkatan seiring bergeraknnya perekonomian pasca pandemi. Tapi kenaikan peningkatan konsumsi ini masih tergolong wajar," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.