Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ODGJ Bakar Rumah dan Bacok Tetangga hingga Kritis, Ternyata Pernah Bunuh 2 Orang Saat Mengamuk

Kompas.com - 01/12/2021, 09:48 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Pranoto (50), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tiba-tiba mengamuk dan membakar rumah tetangganya di Desa Ngadri, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (30/11/2021) malam.

Pranoto juga sempat menganiaya tetangganya, Suparman (55) dengan menggunakan celurit hingga korban mengalami luka parah pada bagian kepala dan leher.

Baca juga: 4 Pamong Desa dan 8 Pegawai BUMN di Kabupaten Blitar Diduga Ikut Terima Bansos

Kapolsek Binangun Iptu Heri PY mengatakan, kejadian itu mengakibatkan rumah milik Mukani (55) hangus terbakar.

Sedangkan Suparman yang dibacok, harus dirawat di RSUD Ngudi Waluyo, di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Kondisinya kritis.

"Usai membakar rumah Mukani, pelaku membacok Suparman yang terjatuh saat dikejar pelaku," ujar Heri kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).

Kronologi kejadian

Menurut Heri, belum diketahui apa pemicunya, Pranoto tiba-tiba datang dengan sebotol bensin mendekati rumah Mukani.

Pelaku kemudian menyiramkan bensin ke sepeda motor di depan rumah Mukani.

Warga tidak berani menahan. Mereka hanya dapat menyaksikan dari kejauhan ketika akhirnya rumah Mukani juga ikut dibakar.

Satu jam kemudian sekitar pukul 20.30 WIB, warga bersama anggota Polsek Binangun mendatangi Pranoto yang berada di rumahnya dengan pintu terkunci dari dalam.

Baca juga: Kronologi Aipda Fathurrahman Tewas Digigit Ular, Sempat Menebas Pakai Golok

 

Ketika warga hendak membuka paksa pintu rumahnya, tiba-tiba Pranoto keluar dengan membawa sebilah celurit sehingga warga dan petugas berhamburan menjauh.

"Saat itu Suparman terjatuh dan Pranoto membacoknya dengan celurit," terang Heri.

Usai membacok Suparman, Pranoto kembali masuk ke rumahnya dan kali ini warga tidak berani mendekat.

Pernah bunuh 2 orang

Ilustrasi penangkapan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penangkapan.

Menurut Heri, warga dan polisi baru dapat meringkus Pranoto 7 jam kemudian pada pukul 03.00 WIB, Rabu dini hari.

"Kami menunggu pelaku lengah dan kelelahan baru dapat dia kami tangkap," jelasnya.

Heri mengatakan, proses penangkapan terhadap Pranoto berlangsung lama lantaran warga tidak berani gegabah.

Sebab, Pranoto memiliki riwayat pernah membunuh dua orang ketika sedang mengamuk.

Akibat kejadian itu, Mukani mengalami kerugian sekitar Rp 300 juta karena rumahnya hangus terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com