Antisipasi Varian Omicron, Ini Upaya Satgas Covid-19 Jatim

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 menjelang pergantian tahun.

Saat ini, Pemprov Jatim terus melakukan whole genome sequencing (WGS) pada sejumlah pasien Covid-19 dari seluruh daerah. Pasien Covid-19 yang dimaksud adalah yang mempunyai CT value di bawah 20.

Baca juga: Antisipasi Varian Omicron, Bandara Juanda Tutup Penerbangan Internasional

Hal itu dilakukan sejalan dengan upaya pemerintah yang berupaya maksimal untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.

Mulai dari menerapkan PPKM Level 3, melakukan sosialisasi, hingga serangkaian upaya pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Al-Farabi mengakui, upaya yang dilakukan Pemprov Jatim untuk mengantisipasi adanya penularan Covid-19 varian omicron.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya tengah fokus dalam melakukan WGS. Jibril menjelaskan, WGS tak hanya dilakukan kali ini saja.

Metode ini juga sempat dilakukan ketika menemukan varian alfa, delta, dan delta plus sejak beberapa waktu lalu.

"Sejauh ini, hal itu (WGS) pernah dilakukan untuk menemukan varian-varian seperti alfa, delta, dan delta plus," kata Jibril di Surabaya, Selasa (30/11/2021).

Meski demikian, sampai saat ini belum ada kasus Covid-19 varian omicron yang ditemukan di Jatim. Namun, ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan tetap menerapkan prokes secara ketat.

"Sampai saat ini, omicron tidak ditemukan. Tapi kami imbau tetap waspada," kata Jibril di Surabaya, Selasa (30/11/2021).

Jibril menjelaskan, CT value adalah istilah untuk mendeskripsikan atau menggambarkan jumlah partikel virus yang ada dalam tubuh seseorang, terutama pada pasien Covid-19.

Menurutnya, tingkat kemampuan atau infeksius seseorang dalam menularkan virus pun bisa dinilai dari CT value.

Baca juga: 580 ASN Pemkot Surabaya Dites Swab, Hasilnya Semua Negatif Covid-19

Kian meningkat CT value seseorang, maka semakin rendah adanya kemungkinan untuk menyebarkan virus yang bisa menginfeksinya, demikian pula sebaliknya.

"Kami akan kirim (pasien) ke Universitas Airlangga Surabaya untuk dilakukan WGS, kalau ada (pasien) yang terdeteksi memiliki CT Value di bawah 20," tutur dia.