Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mediasi Sengketa Lahan Warga Tawiri dan TNI AU, Wali Kota Ambon: Ada Miskomunikasi

Kompas.com - 30/11/2021, 18:48 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menerima kunjungan pihak Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Pattimura dan Badan pertanahan Nasional (BPN) Ambon di kantornya, Selasa (30/11/2021).

Pertemuan itu dilakukan sebagai bentuk mediasi atas kasus sengketa lahan antara warga Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon dengan pihak TNI AU.

Richard mengungkapkan bahwa persoalan sengketa lahan antara TNI AU dan warga yang berujung pada aksi pemblokadean jalan menuju Bandara Internasional Pattimura Ambon beberapa hari lalu hanya dipicu salah paham.

Baca juga: Kasus Sengketa Lahan, Warga di Ambon Blokade Jalan Menuju Bandara Pattimura

“Dari hasil penyampaian aspirasi mereka, maka kesimpulannya ada miskomunikasi antara masyarakat dengn pihak TNI AU sehingga saya mencoba untuk memfasilitasi,” kata Richard kepada wartawan usai pertemuan itu, Selasa.

Richard mengatakan, dari penjelasan yang disampaikan, luas lahan milik Lanud Pattimura seluas 209 hektar.

Pada lahan yang telah bersertifikat itu terdapat sejumlah rumah warga yang berdiri di atas tanah tersebut.

“Tadi kita sudah selesai share tentang informasi dari TNI AU dan BPN, nanti dalam waktu dekat saya akan memfasilitasi pertemuan antara TNI AU, masyarakat Tawiri, BPN dan juga mungkn Komisi I DPRD provinsi, sehingga semua duduk lalu kita melihat permasalahannya dan tidak ada kecurigaan satu dengan yang lain. Itu yg menjadi subtansinya,” ungkap Richard.

Baca juga: Terungkap Penyebab Perempuan di Ambon Dianiaya Remaja, Pelaku Dendam karena Perkataan Kasar Korban

Tak gusur rumah warga

Richard menuturkan, setelah mendengarkan penjelasan dari pihak TNI AU, ia berkesimpulan bahwa TNI AU tidak berniat menggusur rumah-rumah warga yang ada di dalam lahan milik Lanud Pattimura.

“TNI AU sama sekali tidak punya maksud untuk ambil lahan di luar batas yang ada, TNI AU juga berhasrat untuk menduduki sesuai kepemilikan mereka saja. TNI AU juga tidak ada sama sekali mau gusur dan bongkar, mereka hanya berusaha untuk mendudukan kepemilikan normatif saja,” ungkapnya.

Setelah mendengarkan pertemuan pihak TNI AU, Richard meminta warga agar tetap tenang dan tidak lagi terprovokasi.

Sebab, menurutnya, pihak TNI AU tidak berniat menggusur rumah-rumah warga sebagaimana isu yang beredar.

“Oleh karena itu saya mengimbau supaya jangn  sampai ada masyarakat yang menjadi provokator seakan-akan TNI AU mau bongkar, sama sekali tidak. Itu penjelasan dari TNI AU," ucapnya.

Baca juga: Beredar Foto Selebgram Ambon yang Terlibat Video Porno Menikah dengan Kekasih, Ini Kata Polisi

Richard menegaskan bahwa pihak TNI AU hanya ingin memformalkan seluruh batas sesuai kepemilikan. 

"Jadi kalau ada yang tidak sepakat silahan ke pengadilan,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon memblokade ruas jalan menuju Bandara Pattimura Ambon, Rabu (24/11/2021).

Pemblokadean ruas jalan menuju bandara itu dilakukan buntut dari sengketa lahan antara warga dengan pihak TNI AU. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com