8 Pasien di RSUD Mardhi Waluyo
Wakil Direktur RSUD Mardhi Waluyo Herya Putra mengatakan, terdapat delapan pasien yang dirawat akibat digigt ular selama November.
Meski tidak menyebutkan jumlah pasien berobat akibat gigitan ular berbisa selama Oktober, Herya memastikan adanya kenaikan pasien tergigit ular berbisa selama November.
"Dari delapan pasien itu, satu masih dirawat, dua pasien pulang atas permintaan sendiri, dan lima pasien menjalani rawat jalan," ujarnya kepada Kompas.com.
Menurut Herya, pasien yang mengalami gigitan ular berbisa akan disuntik serum anti bisa ular jika efek dari bisa ular cukup berat.
Baca juga: Larang ASN Cuti Saat Nataru, Wali Kota Blitar: Kalau Telanjur Harus Dibatalkan
Suntikan serum anti bisa ular, kata dia, juga diberikan kepada pasien yang digigit sejumlah jenis ular yang dikenal memiliki bisa mematikan seperti ular kobra, ular weling, dan lainnya.
Sebelumnya, Kepala Unit Samapta Polsek Garum di jajaran Polres Blitar Aipda Fathurrahman meninggal dalam perawatan rumah sakit Bhayangkara di Kota Kediri setelah menjalani perawatan selama tiga hari akibat digigit ular berbisa.
Kapolsek Srengat AKP Yusuf mengatakan Fathurrahman digigit ular hijau ekor merah yang biasa disebut "ulo luwuk" oleh warga Blitar di sekitar rumahnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Menurut Yusuf, Fathurrahman digigit pada pergelangan tangan kanannya saat membersihkan pekarangan rumah pada Jumat pekan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.