Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak, Ibu Hamil di Manggarai Barat Ditandu 5 Km hingga Melahirkan di Perjalanan

Kompas.com - 30/11/2021, 13:35 WIB
Markus Makur,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Fenita Ngedes, seorang perempuan asal Kampung Baang, Desa Golo Ndari, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa melahirkan di tengah perjalanan menuju Puskesmas Datak, Senin (29/11/2021). 

Bidan desa Golo Ndari, Ernesti Suharni Inggur menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika dirinya tengah mengikuti kegiatan pelatihan penurunan angka stunting bersama Camat Welak di Puskesmas Datak. 

Ia lantas dihubungi bahwa ada seorang ibu hamil yang akan segera melahirkan. 

Baca juga: 7 Kecamatan di Manggarai Barat Potensi Hujan Lebat, BMKG Peringatkan Waspada Banjir dan Longsor

"Saya suruh mereka ke Puskesmas. Mobil ambulans menjemput pasien. Tapi mobil ternyata tidak masuk ke kampung itu karena jalan susah dilewati dan belum diaspal," ucap Ernesti kepada Kompas.com melalui rekaman suara, Senin.

Lantaran mobil tak dapat masuk, Fenita pun secara beramai-ramai digotong warga Kampung Baang dengan tandu. 

Padahal jarak dari Kampun Baang menuju Puskesmas Datak cukup lumayan jika ditempuh dengan berjalan kaki, yakni 5 kilometer. 

Namun karena kondisi darurat, warga pun tetap berusaha membawa Fenita menuju Puskesmas menggunakan tandu seadanya. 

Baca juga: Perempuan Muda Buang Bayi Masih Hidup dalam Goni ke Sungai, Mengaku Panik Saat Melahirkan di Luar Nikah

Belum juga tiba di Puskesmas, Fenita tiba-tiba merasa mulas. Bayi di dalam perutnya sudah tak sabar ingin keluar. 

Bidan Ernesti dengan dibantu warga akhirnya membantu Fenita melahirkan di tengah jalan. Beruntung, keduanya dapat diselamatkan. 

Kini Fenita dan bayinya menjalani perawatan di Puskesmas Datak. 

"Itu mobil ambulans tidak bisa masuk Kampung Baang karena jalan susah dilewati. Mobil ambulans menunggu di ujung jalan," jelasnya.

Seorang ibu hamil dari Kampung Baang, Desa Golo Ndari, Kec. Welak, Kab. Manggarai Barat, NTT, Senin, (29/11/2021) melahirrkan di jalan menuju Puskesmas Datak. ibu itu ditandu warga dengan jarak 5 kilometer. (KOMPAS.com/DOK BIDAN DESA GOLO NDARI-PUSKESMAS DATAK)KOMPAS.COM/DOK-BIDAN DESA GOLO NDARI-PUSKESMAS DATAK Seorang ibu hamil dari Kampung Baang, Desa Golo Ndari, Kec. Welak, Kab. Manggarai Barat, NTT, Senin, (29/11/2021) melahirrkan di jalan menuju Puskesmas Datak. ibu itu ditandu warga dengan jarak 5 kilometer. (KOMPAS.com/DOK BIDAN DESA GOLO NDARI-PUSKESMAS DATAK)
Bukan pertama kali

Kepala Desa Golo Ndari, Benediktus Hawan membenarkan ada warganya yang melahirkan di tengah jalan di jalan raya Kampung Kotok.

"Ini bukan kejadian pertama. Kejadian ibu hamil melahirkan di jalan sering terjadi karena jalan belum diaspal," tuturnya saat dihubungi, Senin.

Ia meminta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat memperhatikan ruas jalan Wae Racang Dali-Baang-Ngolo-Ranggu yang belum diaspal tersebut.

Baca juga: Perjuangan Citra, Guru di Wilayah 3T, Mengabdi Tanpa Pamrih di Pedalaman NTT

 

Kejadian sejumlah ibu hamil yang berulang melahirkan di tengah jalan ini mestinya dapat membuka mata semua pihak. 

"Saya sebagai Kepala Desa Golo Ndari berharap perhatian dari Pemda Manggarai Barat untuk meningkatkan perbaikan jalan di desa supaya kejadian ibu melahirkan di jalan tidak terjadi di kemudian hari," harapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com