Marsen saat itu sedang ada kegiatan pekerjaan di sekitar Prawirotaman.
Sesampainya di hotel tempatnya menginap, Marsen makin kaget saat melihat tiket aduannya di CS BRI Prawirotaman tertulis bahwa aduannya masuk ke kategori salah transfer antar Bank BRI.
"Aku tahunya setelah tiba di hotel, loh kok salah transfer deskripsinya. Saya panik telepon call center ke 14017, kan saya beritahu semuanya lalu petugas call center itu bilang laporan sudah masuk tetapi deskripsi ini salah. Lalu membuat laporan baru. CS di Prawirotaman itu membuat keterangan laporan saya itu keliru yaitu salah transfer antar-BRI. Padahal saya tidak transfer," ujar dia.
Baca juga: Mesin ATM di Semarang Dibobol Pencuri, Uang Rp 800 Juta Raib
"Petugas call center mengatakan bahwa kasus saya ini adalah transaksi tidak lumrah atau tidak wajar nama laporannya," timpal Marsen.
Dua hari sebelumnya, Marsen melakukan transaksi berupa transfer sebesar Rp 92 ribu untuk membeli buku secara online. Setelah itu, pada hari Rabu dia tidak melakukan transaksi apapun, dan baru hari Kamis ia baru mengetahui saldonya hilang.
"Hari Selasa transfer Rp 92 ribu untuk beli buku, Rabu kosong ga ke ATM, dan Kamis ambil duit tiba-tiba enggak ada. Atas saran rekan-rekan, rencananya akan melapor ke Polda DIY bagian cyber crime kalau enggak besok ya nanti," kata dia.
Selain akan melaporkan ke Polda DIY, dirinya sudah melaporkan kejadian ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hingga sekarang, laporannya baru masuk tahap kedua yaitu ditangani bank yang bersangkutan.
Marsen mengatakan bahwa dirinya termasuk orang yang konvensional dalam menggunakan pelayanan bank. Dia tidak menggunakan pelayanan berupa M Banking, atau Internet Banking.
"Baru pertama kali ini (saldo hilang) karena saya tidak punya Mobile Banking, terkait perbankan ya konvensional kalau mau transfer di ATM," kata dia.
Hingga sekarang, ia tidak mengetahui jenis kejahatan apa yang ia alami karena saat melaporkan ke CS BRI belum mendapatkan keterangan yang jelas.
"Saya tidak dapat keterangan apapun saya enggak dapat kepastian ini kejahatan apa namanya," ujar dia.
Sementara itu, Humas Kanwil BRI DIY Yusuf Yoga Gunarso menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak-pihak yang bertugas.
"Saya belum cek, saya konfirmasi terlebih dahulu. Nanti saya komunikasi dulu untuk cek kebenaran," jelas dia.
Sementara itu, terkait dengan berkurangnya saldo tabungan salah satu nasabah BRI di Yogyakarta tersebut, Pemimpin Cabang BRI Yogyakarta Katamso Rahmad Budi Sulistia menyampaikan: