BLITAR, KOMPAS.com - Bencana tanah longsor terjadi di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Blitar bagian utara yang berada di kaki Gunung Kawi dan Gunung Kelud, Senin (29/11/2021).
Logsoran tersebut mengakibatkan jebolnya dinding mushala, rumah warga, serta menutup jalan desa.
Baca juga: Larang ASN Cuti Saat Nataru, Wali Kota Blitar: Kalau Telanjur Harus Dibatalkan
Setidaknya dilaporkan empat kejadian tanah longsor di tiga kecamatan yang berdampak langsung pada masyarakat.
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengatakan, di Dusun Genjong, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, tebing longsor dan menjebol dinding sebuah mushala .
"Longsor sekitar pukul 17.20 WIB mengakibatkan dinding Mushala Al Furqon jebol di dua titik," ujar Udiyono saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (30/11/2021).
Baca juga: Kronologi Aipda Fathurrahman Tewas Digigit Ular, Sempat Menebas Pakai Golok
Udiyono mengatakan, bangunan mushala mengalami kerusakan cukup parah.
Dinding yang jebol tidak hanya pada dinding ruang utama tapi juga dinding ruang imam.
Meski demikian, kata dia, tidak ada korban luka atau jiwa.
"Beruntung, mushala sedang kosong ketika longsor menjebol dinding dan ruang pengimaman," jelasnya.
Baca juga: Petani Blitar Temukan Granat Nanas Aktif Saat Mencangkul Ladang
Bencana tanah longsor di Desa Semen, Kecamatan Gandusari mengakibatkan rumah warga mengalami kerusakan dan satu ruas jalan desa tertutup material tanah longsor.
Udiyono mengatakan, rumah warga atas nama Riadi di desa tersebut mengalami kerusakan ringan akibat diterjang tanah longsor.
Titik longsor yang lain di desa yang sama, lanjutnya, mengakibatkan jalan desa yang menjadi penghubung dua dusun tertutup material tanah longsor.
Baca juga: Detik-detik Petani di Malang Tewas Tertimbun Longsor, Sempat Menolak Diajak Pulang oleh Istri
Laporan terakhir bencana tanah longsor berasal dari Desa Resapombo, Kecamatan Doko.
"Di Desa Resapombo, mengakibatkan dinding rumah warga atas nama Purwandi jebol diterjang material tanah yang longsor," ujarnya.
Menurut Udiyono, karena peristiwa tanah longsor terjadi pada sore menjelang malam maka upaya penanganan pertama baru dilakukan pada pagi hari ini, Selasa (30/11/2021).
Penanganan dilakukan dengan gotong royong warga setempat dan didukung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, serta TNI.
Udiyono mengimbau, warga yang tinggal di tepi tebing atau di sekitar tanah dengan kemiringan curam untuk selalu waspada selama musim hujan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.