KOMPAS.com - Aipda Fathurrahman mengembuskan napas terakhir setelah sempat dirawat karena gigitan ular.
Anggota polisi di Polsek Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur itu digigit ular saat membersihkan pekarangan belakang rumahnya.
Baca juga: Digigit Ular Hijau Ekor Merah Saat Bersihkan Pekarangan, Seorang Polisi di Blitar Tewas
Kepala Desa Wonorejo Wahib Mukromin mengatakan, Aipda Fathurrahman saat itu menemukan ular hijau ekor merah, Jumat (26/11/2021).
Fathurrahman pun menebas ular itu dengan goloknya.
Sebetulnya, kepala ular itu sudah terputus, namun justru mengarah ke lengannya dan menggigit Fathurrahman.
"Ular itu dibacok hingga putus kemudian kepalanya langsung loncat dan menggigit lengan almarhum," kata Wahib, Senin (29/11/2021).
Menurut Wahib, ular itu sering disebut ular luwuk yang dikenal berbisa dan agresif.
Baca juga: Pakar IPB Beri Ulasan tentang Bahaya Ular
Kapolsek Srengat AKP Yusuf membenarkan kejadian Fathurrahman digigit ular di belakang rumahnya.
"Betul. Almarhum digigit ular berbisa hari Jumat saat bersih-bersih pekarangan belakang rumahnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Srengat," ujar Yusuf saat dikonfirmasi, Senin (29/11/2021).
Ular tersebut menurutnya memang mematikan, apalagi ketika menggigit bagian lengan.
"Digigit di bagian lengan kanan. Memang sulit dikendalikan kalau di lengan dan cepat menyebar ke organ tubuh lain termasuk jantung," ujarnya.
Baca juga: Larang ASN Cuti Saat Nataru, Wali Kota Blitar: Kalau Telanjur Harus Dibatalkan
Fathurrahman kemudian dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Blitar.
Setelah dinyatakan wafat, jenazah Fathurrahman dimakamkan pada Senin pagi.
Kapolsek juga mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan ular, apalagi di musim penghujan seperti saat ini.
"Ularnya tidak takut manusia. Warga perlu hati-hati terlebih di musim hujan seperti sekarang. Ular tidak cepat menyingkir ketika ada orang datang," jelasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor: Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.