TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tim dosen Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, menggagas usaha keluarga yang bisa dimanfaatkan sebagai penunjang ekonomi saat pandemi Covid-19.
Usaha tersebut lewat ternak ikan sistem bioflok.
Sistem bioflok adalah salah satu teknologi budidaya ikan melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai cerna pakan.
Baca juga: Cerita Vanris, Jadi Lulusan Termuda ITB dan Rintis Bisnis Ternak Lele
Upaya ini telah berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti para keluarga yang memanfaatkan pekarangan rumah jadi hasil usaha di Desa Tawangbanteng, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.
"Tim dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi yang tergabung dari jurusan pendidikan Bahasa Indonesia dan jurusan pendidikan ekonomi ini telah melaksanakan suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat, skema ketahanan pangan, dengan tujuan membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan perekonomian di tengah pandemi," ujar Ketua Tim Pengabdian Dosen Unsil Tasikmalaya, Welly Nores Kartadireja, kepada wartawan di kantornya, Senin (29/11/2021).
Baca juga: Kisah Penjaga Kolam Renang Tambah Penghasilan lewat Ternak Ikan Cupang Saat Pandemi Covid-19
Welly mengatakan, sarana usaha ikan bioflok sangat sederhana dan hanya membutuhkan lahan sedikit.
Dengan begitu, lahan pekarangan rumah warga yang sempit masih bisa dijadikan usaha yang menghasilkan untuk keperluan keluarga tersebut.
"Kegiatan ini telah dilaksanakan selama 5 bulan, dari Juli sampai November. Mitra pada kegiatan pengabdian ini yaitu kelompok peternak ikan di Desa Tawangbanteng, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi," kata Welly.
Baca juga: Ternak Ikan Jadi Cara Bersihkan Selokan dari Sampah Kota Semarang
Welly menyebutkan, selama ini para peternak ikan di Desa Tawangbanteng adalah salah satu pelaku usaha yang terdampak Covid-19.
Sejak Covid-19, para peternak ikan mengalami kesulitan dalam memasarkan ikannya, apalagi harga ikan yang ditentukan oleh pengepul atau distributor cenderung murah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.