Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen di Tasikmalaya Kembangkan Bioflok, Teknik Ternak Ikan untuk Usaha Keluarga

Kompas.com - 29/11/2021, 15:12 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tim dosen Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, menggagas usaha keluarga yang bisa dimanfaatkan sebagai penunjang ekonomi saat pandemi Covid-19.

Usaha tersebut lewat ternak ikan sistem bioflok.

Sistem bioflok adalah salah satu teknologi budidaya ikan melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai cerna pakan.

Baca juga: Cerita Vanris, Jadi Lulusan Termuda ITB dan Rintis Bisnis Ternak Lele

Upaya ini telah berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti para keluarga yang memanfaatkan pekarangan rumah jadi hasil usaha di Desa Tawangbanteng, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

"Tim dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi yang tergabung dari jurusan pendidikan Bahasa Indonesia dan jurusan pendidikan ekonomi ini telah melaksanakan suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat, skema ketahanan pangan, dengan tujuan membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan perekonomian di tengah pandemi," ujar Ketua Tim Pengabdian Dosen Unsil Tasikmalaya, Welly Nores Kartadireja, kepada wartawan di kantornya, Senin (29/11/2021).

Baca juga: Kisah Penjaga Kolam Renang Tambah Penghasilan lewat Ternak Ikan Cupang Saat Pandemi Covid-19

Welly mengatakan, sarana usaha ikan bioflok sangat sederhana dan hanya membutuhkan lahan sedikit.

Dengan begitu, lahan pekarangan rumah warga yang sempit masih bisa dijadikan usaha yang menghasilkan untuk keperluan keluarga tersebut.

"Kegiatan ini telah dilaksanakan selama 5 bulan, dari Juli sampai November. Mitra pada kegiatan pengabdian ini yaitu kelompok peternak ikan di Desa Tawangbanteng, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi," kata Welly.

Baca juga: Ternak Ikan Jadi Cara Bersihkan Selokan dari Sampah Kota Semarang

Welly menyebutkan, selama ini para peternak ikan di Desa Tawangbanteng adalah salah satu pelaku usaha yang terdampak Covid-19.

Sejak Covid-19, para peternak ikan mengalami kesulitan dalam memasarkan ikannya, apalagi harga ikan yang ditentukan oleh pengepul atau distributor cenderung murah.

"Dengan adanya permasalahan tersebut, maka perlu diadakan pengembangan usaha para peternak ikan demi meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga, terutama di tengah pandemi seperti ini. Perlu adanya inovasi lain agar hasil ternak ikan dapat bernilai tinggi dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Welly.

Ternak ikan sistem bioflok ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kelompok peternak ikan mengenai penggunaan sistem bioflok dalam berternak ikan.

Teknik ini membuat lebih hemat dan tidak membutuhkan lahan yang luas, serta pemasaran yang bisa cepat dan berdaya jual tinggi.

"Alhamdulillah, para peternak ikan didampingi tim telah mampu memasarkan hasil panennya, sehingga mereka semakin semangat dalam berwirausaha, serta mampu meningkatkan pendapatannya," kata Welly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com