Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Komplotan Copet Mandalika Pernah Raup Rp 200 Juta di Makau

Kompas.com - 29/11/2021, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BEROPERASI di sejumlah kejuaraan balap internasional, komplotan pencopet "high class" tumbang di Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah dibekuk tim Jatanras Reskrimum Polda NTB.

Tak hanya di dalam negeri, komplotan yang semuanya adalah WNI ini melanglang buana hingga ke Makau, Malaysia, dan Singapura. Salah satu dari mereka mengaku pernah mendapat hasil copetan hingga Rp 200 juta.

Saya mewawancarai mereka eksklusif, di program AIMAN, Kompas TV yang tayang setiap Senin pukul 20.00.

Saya menggali keterangan bagaimana mereka beroperasi, termasuk apa yang mereka incar, dan sebaliknya apa pula yang tidak mereka incar.

Ada dua kelompok Copet yang tertangkap di Sirkuit Mandalika, NTB.

"Satu Komplotan beroperasi di titik tribun penonton di sisi dekat podium utama. Yang lain beroperasi di seberangnya," ungkap Kasubdit Jatanras Ditkrimum Polda NTB Kompol Yasmara Harahap.

Mereka saling komunikasi dan menyiapkan rencana darurat bila salah satu anggota mereka tertangkap.

Mereka tertangkap karena salah seorang dari mereka tepergok oleh sang empunya saat "memetik" ponsel. "Memetik" adalah istilah mereka untuk mencopet.  

Ada 3 korbannya, di antaranya adalah wartawan warga negara Jepang.

Korban melapor ke Polisi. Personel Jatanras Polda NTB langsung melakukan pengejaran di lokasi. Tertangkaplah 1 orang.

"Dari pengembangan akhirnya ditemukan dua komplotan pencopet yang kabur setelah 1 temannya tertangkap. Mereka berhasil ditangkap di Pelabuhan Lembar saat hendak kabur ke (Pulau) Bali," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Hari Brata.

Ini rahasia pencopet

Lalu bagaimana mereka melakukan operasinya?

Saya diberikan kesempatan eksklusif untuk mewawancarai mereka, terutama sang pimpinan pencopet.

Saya tanyakan kepadanya, apa yang biasa dicuri.

"Ada 2, dompet dan handphone. Tapi untuk di Indonesia hanya handphone, karena orang Indonesia biasanya tak banyak bawa uang," kata anggota komplotan yang paling senior alias lama beroperasi.

"Berapa paling banyak dapat dari hasil copet?" tanya saya.

"Rp 200 juta, Pak, saat di Makau, (China)," jawab dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com