KOMPAS.com - Awal pekan ini publik dihebohkan dengan penangkapan satu keluarga asal Jakarta yang berkomplot mencopet di perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.
Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan satu orang tetangga ini nekat melakukan aksinya pada hari terakhir perhelatan WSBK pada Minggu (21/11/2021).
Baca juga: Ini Peran Satu Keluarga Pencopet Asal Jakarta yang Beraksi Saat WSBK Mandalika
Peristiwa bermula ketika pelaku berinisial DC, LO, DA, dan AW ini terbang dari Jakarta ke Lombok pada Jumat (19/11/2021).
Ketiganya memang memiliki tiket menonton balapan WSBK di Mandalika.
Alih-alih menonton, mereka datang ternyata untuk mencopet di tribun penonton.
Mereka menginap di sebuah kos-kosan di Desa Gerupuk dan menyewa kendaraan untuk menuju lokasi balapan.
Aksi mereka terbongkar ketika salah satu pelaku tertangkap di Gate 3 Sirkuit.
Sementara tiga orang lainnya ditangkap di Pelabuhan Lembar.
Polisi juga mengamankan empat orang lainnya yang diduga terlibat dalam aksi pencopetan tersebut.
Baca juga: Komplotan Copet Asal Jakarta Beraksi Saat WSBK Mandalika, Satu Keluarga Jadi Tersangka
Satu keluarga pencopet ini menyasar tas wanita yang terbuka dan sedang lengah.
Mereka berbagi peran untuk mengambil hasil curian dari dalam tas.
Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata mengungkapkan, si anak akan bertindak sebagai pengalih perhatian.
Sementara ibunya menjadi eksekutor, si tetangga menjadi pengoper barang, dan suami menjadi pengumpul barang.
Adapun barang bukti yang diamankan polisi yakni, empat buah handphone di antaranya dua merek Samsung, satu handphone Android, dan satu iPhone, kemudian pakaian berupa topi, baju, dan sweater yang dikenakan pelaku.
Komplotan pencopet ini rupanya juga telah beraksi hingga ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.
Subdit III Polda NTB Kompol Yasmara Harahap mengatakan, dari keterangan tersangka, terungkap mereka hendak mengundang jaringan copet antarnegara untuk beraksi saat ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
Jaringan pencopet dari luar negeri ini berasal dari Malaysia dan Turki.
"Sindikat pencopet ini memang sudah terbiasa melakukan aksi di event-event internasional, jadi mereka ada jaringannya, pelaku copet lain dari luar negeri, maupun dalam negeri, kelompok Malaysia, Turki, Nepal, Makao, Thailand," katanya.
Baca juga: Keluarga Copet yang Ditangkap Saat WSBK Sudah 50 Kali Beraksi, Mencopet hingga ke Luar Negeri
Yasmara mengatakan, selain jaringan luar negeri, tersangka juga memiliki jaringan di dalam negeri yakni Jakarta, Makasar, Palembang, Bali, dan Surabaya.
Untuk mengantisipasi aksi jaringan para pencopet ini, pihak Polda NTB telah melakukan koordinasi dengan Polda di beberapa daerah.
KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid, Editor: Pythag Kurniati, Priska Sari Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.