Penyebab bentrokan, menurut Suparno, terjadi karena ada konten bernada provokasi melalui aplikasi pesan singkat yang tersebar di media sosial.
"Dalam salah satu rekaman jelas bahwa ada pernyataan salah seorang, melengkapi dirinya dengan senjata api," kata dia.
Baca juga: Kronologi dan Duduk Perkara Bentrok Ormas di Karawang
Menurut Suparno, provokasi juga dilakukan dengan merancang isu akan adanya pengadangan dari pihak Ormas Karawang pada kegiatan aksi ormas lain di salah satu perusahaan di KIIC itu.
"Sebenarnya kita juga sudah berkomitmen dengan aparat penegak hukum bahwa tidak akan melakukan pengadangan. Jika diisukan akan ada pengadangan dari pihak GMBI, itu sudah jelas tidak benar," ucap Suparno.
Diberitakan sebelumnya, empat orang terluka dalam kerusuhan ormas di Karawang.
Salah satu di antaranya meninggal dunia.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menyebutkan, kejadian bermula saat LSM GMBI dari berbagai daerah melakukan aksi unjuk rasa soal pengolahan limbah di depan salah satu perusahaan di KIIC.
Aksi itu, menurut Aldi, berjalan kondusif lantaran sejak awal sudah dilakukan perencanaan pengamanan.
Namun, satu mobil anggota GMBI asal Rembang tersasar ke arah kota dan berpapasan dengan gabungan ormas asal Karawang yang sebelumnya berkumpul di Lapangan Karangpawitan.
Mereka diketahui akan mencari makan.