Hadi menjelaskan, keributan terjadi karena pasangan calon kepala desa nomor urut 2 keberatan atas hasil akhir penghitungan surat suara
Pada saat kotak suara akan dibawa ke kantor kecamatan oleh petugas P2KD yang dikawal anggota kepolisian dan Babinsa, puluhan orang merebut dan merusak kotak suara hingga surat suara berhamburan.
"Tapi berkat kesigapan petugas, dari empat kotak suara yang akan dibawa, satu kotak suara yang mengalami rusak berikut kertas suaranya," katanya.
Setelah keributan itu, Desa Bertungen Julu masih dijaga oleh personel gabungan TNI dan Polri.
Saat ini masih disiagakan satu kompi gabungan Brimob Sabhara dan TNI untuk memonitor dan menjaga situasi.
"Situasi di sana kondusif masyarakat dan tokoh-tokohnya saling membantu tugas personel yang mengamankan di sana," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.