BANYUWANGI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi berjanji memasang jembatan darurat di titik jembatan putus, di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Jembatan penghubung Desa Karangharjo dan Tegalharjo itu putus terhantam arus air Sungai Kalibaru yang meningkat seminggu lalu.
Plt Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Banyuwangi, Priyono, mengatakan jembatan darurat ditargetkan selesai akhir Desember.
Baca juga: Jembatan Putus Sudah Lima Hari, Warga Desa di Banyuwangi Beli Gas Tabung Ditarik Katrol
Dia mengatakan jembatan itu kuat untuk menyeberangkan pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Namun tidak diperuntukkan kendaraan roda empat.
"Jembatan layang, pakai sling, lebar sekitar 2 meter. Bisa untuk sepeda motor dan pejalan kaki. Kalau roda empat tidak," kata Priyono, Rabu (24/11/2012).
Jembatan lama yang putus memiliki ukuran lebar 4 meter dan panjang 25 meter. Sementara jembatan darurat lebar 2 meter dengan panjang yang sama.
Dia menjelaskan, di sisi lain, perbaikan jembatan yang putus diperkirakan dilakukan tahun depan oleh dinas terkait.
Pemulihan akses penyeberangan Sungai Kalibaru di lokasi tersebut ditunggu-tunggu guru dan siswa SDN 7 Tegalharjo.
Dari 48 siswa di SD itu, 43 anak berasal dari Desa Karangharjo yang biasa melewati jembatan untuk berangkat sekolah.
Baca juga: Usai Banjir Genangi 63 Rumah di Banyuwangi, BPBD Pagari Permukiman dengan Karung Pasir
Kepala SDN 7 Tegalharjo, Yami, mengatakan siswa-siswinya sebagian menanyakan kapan bisa berkegiatan belajar di sekolah lagi.
Selama belum bisa menyeberang sungai, mereka melakukan kegiatan belajar di Masjid At-Taufiq, Desa Karangharjo, sekitar 50 meter dari jembatan.
"Muridnya ada yang di timur sungai, ada yang di barat sungai. Grup WA murid dan wali murid sudah ramai, tanya libur atau tidak, saya jawab tidak libur. Kita harus tetap masuk sekolah," kata Yami, Kamis (25/11/2021).
Dia mengatakan memindahkan sementara kegiatan belajar ke sekolah lain terlalu jauh dan risiko bahaya dinilai besar.
Wali murid juga menyampaikan lebih nyaman kegiatan belajar ditempatkan di masjid. Maka pihaknya mengambil keputusan untuk terus menggelar kegiatan belajar di masjid, sembari menunggu jembatan bisa dilewati lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.