Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Banyuwangi Janjikan Penyeberangan Darurat di Lokasi Jembatan Putus, Siswa dan Guru Menunggu

Kompas.com - 27/11/2021, 09:51 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi berjanji memasang jembatan darurat di titik jembatan putus, di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Jembatan penghubung Desa Karangharjo dan Tegalharjo itu putus terhantam arus air Sungai Kalibaru yang meningkat seminggu lalu.

Plt Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Banyuwangi, Priyono, mengatakan jembatan darurat ditargetkan selesai akhir Desember.

Baca juga: Jembatan Putus Sudah Lima Hari, Warga Desa di Banyuwangi Beli Gas Tabung Ditarik Katrol

Dia mengatakan jembatan itu kuat untuk menyeberangkan pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Namun tidak diperuntukkan kendaraan roda empat.

"Jembatan layang, pakai sling, lebar sekitar 2 meter. Bisa untuk sepeda motor dan pejalan kaki. Kalau roda empat tidak," kata Priyono, Rabu (24/11/2012).

Jembatan lama yang putus memiliki ukuran lebar 4 meter dan panjang 25 meter. Sementara jembatan darurat lebar 2 meter dengan panjang yang sama.

Dia menjelaskan, di sisi lain, perbaikan jembatan yang putus diperkirakan dilakukan tahun depan oleh dinas terkait.

Pemulihan akses penyeberangan Sungai Kalibaru di lokasi tersebut ditunggu-tunggu guru dan siswa SDN 7 Tegalharjo.

Dari 48 siswa di SD itu, 43 anak berasal dari Desa Karangharjo yang biasa melewati jembatan untuk berangkat sekolah.

Baca juga: Usai Banjir Genangi 63 Rumah di Banyuwangi, BPBD Pagari Permukiman dengan Karung Pasir

Kepala SDN 7 Tegalharjo, Yami, mengatakan siswa-siswinya sebagian menanyakan kapan bisa berkegiatan belajar di sekolah lagi.

Selama belum bisa menyeberang sungai, mereka melakukan kegiatan belajar di Masjid At-Taufiq, Desa Karangharjo, sekitar 50 meter dari jembatan.

"Muridnya ada yang di timur sungai, ada yang di barat sungai. Grup WA murid dan wali murid sudah ramai, tanya libur atau tidak, saya jawab tidak libur. Kita harus tetap masuk sekolah," kata Yami, Kamis (25/11/2021).

Dia mengatakan memindahkan sementara kegiatan belajar ke sekolah lain terlalu jauh dan risiko bahaya dinilai besar.

Wali murid juga menyampaikan lebih nyaman kegiatan belajar ditempatkan di masjid. Maka pihaknya mengambil keputusan untuk terus menggelar kegiatan belajar di masjid, sembari menunggu jembatan bisa dilewati lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com