KOMPAS.com - AP (11), bocah autis di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, tewas di tangan orangtuanya, AA (33) dan SR (29).
Sebelum tewas, AP sempat dipukuli bertubi-tubi oleh orangtuanya karena alasan sepele.
Oleh orangtuanya, AP disebut kerap buang air besar (BAB) sembarangan hingga membuat mereka malu.
AA dan SR ditangkap oleh Satreskrim Polres Musi Banyuasin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Penganiayaan yang dialami AP terjadi rumahnya di Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Banyuasin pada Rabu (24/11/2021).
Sebelum tewas, AP sempat BAB sembarangan. Hal tersebut memicu sang ayah, AA marah dan mengambil selang air.
Ia kemudian memukuli tubuh putranya dengan selang air bertubi-tubi. Bahkan ia beberapa kali menendang alat vital korban.
Bukannya menolang, sang ibu, SR yang melihat kejadiannya tersebut ikut menganiaya AP.
Baca juga: Anak Autis Tewas Dianiaya Ayah dan Ibunya karena Korban Sering BAB Sembarangan
SR mengambil gayung di kamar mandi dna ikut memukuli anaknya hingga bocah autis itu pingsan.
Saat korban tak sadarkan diri, AA dan SR malah meninggalkan anaknya begitu saja.
Warga yang mengetahui hal tersebut langsung membawa korban ke Puskesmas dan ternyata korban telah meninggal dunia.
Dari hasil visum, ditemukan banyak luka memar di tubuh korban.
"Ketika di bawa ke Puskesmas ternyata korban meninggal sehingga langsung dilakukan visum. Hasilnya banyak luka memar di tubuh korban," kata Kapolres Muba AKBP Alamsyah Palupessy, kepada wartawan Jumat (26/11/2021).
Baca juga: Balita Diduga Dibunuh Ayah Tiri, Banyak Ditemukan Memar dan Bekas Sundut Rokok
Polisi yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengamankan AA dan SR, dua jam setelah kejadian.
Sang ayah, AA ditangkap tanpa perlawanan pada Rabu (24/11/2021) sekitar pukul 22.30 WIB di rumah orangtuanya di Dusun LK II, Kelurahan Mangun Jaya, kecamatan Babat Toman.
Polisi juga mengamankan SR dari rumah orangtuanya di hari yang sama.
"Kedua pelaku ditangkap dua jam setelah kejadian di rumah orangtuanya. Motifnya kedua pelaku ini kesal karena korban suka BAB sembarangan. Korban ini menderita autis," ujar Alamsyah.
Sementara itu SR bercerita ia memiliki tiga orang anak. AP yang autis adalah anak sulung. Sedangkan dua adiknya lahir dalam keadaan normal.
Kelakuan AP yang sering BAB sembarangan diakui tersangka membuat emosinya menjadi tak tertahan.
"Puncaknya di hari itu saya pukul, tak mengira kalau kejadiannya bakal seperti ini (meninggal). Masalahnya karena anak saya itu sering BAB sembarangan dan bukan kali ini saja," ungkap SR.
Meski demikian, SR mengaku menyesal telah menganiaya buah hatinya itu sendiri.
"Saya mengakui khilaf," ujarnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.